KOMPAS.com - Anak yang sulit atau jarang BAB perlu dicurigai mengalami konstipasi atau sembelit. Kenali gejala dan penyebab konstipasi pada anak untuk menghindari kondisi ini.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak yang mengalami konstipasi atau sembelit kesulitan mengeluarkan tinja.
Baca juga: Konstipasi
Sebagian besar konstipasi pada anak bukan disebabkan karena kelainan organik. Karena itu, kondisi pada anak ini disebut dengan konstipasi fungsional.
Konstipasi pada anak jamak terjadi ketika mereka mengalami perubahan fase makan yaitu:
Anak yang mengalami konstipasi atau sembelit, umumnya mengalami beberapa gejala berikut:
Penyebab utama konstipasi pada anak yaitu adanya riwayat trauma saat buang air besar atau masalah kesehatan kronis, seperti:
Baca juga: 10 Penyebab Susah BAB, dari Sembelit hingga Kanker Usus Besar
Konstipasi atau sembelit pada anak dapat diatasi dengan memberikan asupan cairan dan serat yang cukup pada menu makanan mereka.
Selain itu, penting pula untuk mencari akar penyebab konstipasi pada anak atau anak susah BAB (buang air besar).
Orangtua juga dapat mengajak si kecil untuk memulai toilet training. Namun, jika cara tersebut tidak berhasil, orangtua perlu mengajak si kecil ke dokter spesialis anak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.