KOMPAS.com - Tak sedikit orang yang ingin menurunkan berat badan dengan cara instan.
Bahkan, banyak orang berpikir bahwa cara terbaik untuk menurunkan berat badan adalah dengan menghindari makan.
Padahal, kurang makan bisa berdampak buruk untuk kesehatan. Tubuh kita memang membutuhkan defisit kalori untuk menurunkan berat badan. Namun, defisit kalori bukan berarti membiarkan diri kita kelaparan.
Sebaliknya, tidak makan atau makan terlalu sedikit hanya akan membuat upaya kita langsing bubar begitu saja.
Baca juga: 5 Jenis Makanan Ini Bantu Anda Turunkan Berat Badan
Banyak mitos yang mengatakan bahwa menghindari lemak akan membuat kita kehilangan banyak berat badan.
Padahal, menghindari makan justru membuat kita makan berlebihan, yang dampaknya akan meningkatkan berat badan.
Jika Anda berhenti makan sama sekali, tubuh Anda akan masuk ke mode kelaparan, menyebabkan masalah seperti nafsu makan meningkat, mengidam, kelelahan, dan kurang tidur.
Makan lebih sedikit atau melewatkan makan mungkin membuat Anda kehilangan berat air selama beberapa hari.
Namun, sebagian besar berat badan yang hilang saat tidak makan atau makan lebih sedikit berasal dari pembakaran otot, bukan lemak tubuh.
Selain itu, menghindari makan juga akan membuat kita mengalami risiko kesehatan, seperti berikut:
Jika Anda tidak mengonsumsi cukup kalori, tubuh Anda akan mulai memperlambat metabolismenya untuk mencoba dan menghemat energi.
Ini akan menyebabkan tingkat metabolisme istirahat Anda turun, mempersulit tubuh Anda untuk membakar kalori, yang menyebabkan penambahan berat badan.
Saat Anda tidak makan, tubuh Anda masuk ke 'mode' bertahan hidup dan mulai memperlambat semua fungsinya untuk menghemat energi.
Ini bisa berbahaya bagi kesehatan Anda dalam jangka panjang.
Menjalani diet rendah kalori terlalu ketat atau terlalu lama akan membuat tubuh semakin memprioritaskan fungsi primer daripada proses esensial sekunder.