KOMPAS.com - Kehamilan yang sehat membutuhkan perencanaan yang matang. Oleh karena itu, pasangan yang mengharapkan buah hati sebisa mungkin melakukan pemeriksaan prakonsepsi sejak dini.
Melakukan pemeriksaan prakonsepsi dapat membantu mencegah komplikasi saat masa mengandung tiba.
Kesehatan sebelum masa kehamilan atau prakonsepsi sangat mempengaruhi momen-momen kehamilan Anda.
Jika Anda sedang berpikir untuk hamil, mulailah berfokus pada kesehatan Anda setidaknya tiga bulan sebelum pasangan mulai mencoba program kehamilan.
Baca juga: Minum Teh Hitam Bisa Tunda Kematian, Kok Bisa?
Pemeriksaan prakonsepsi adalah pemeriksaan medis yang dilakukan sebelum kehamilan.
Pemeriksaan ini membantu dokter memastikan Anda sehat dan tubuh Anda siap untuk kehamilan.
Pemeriksaan membantu dokter merawat dan mencegah kondisi kesehatan yang dapat memengaruhi kehamilan Anda.
Misalnya, dokter memeriksa untuk memastikan Anda mendapatkan vaksinasi terbaru dan memberi yang Anda butuhkan sebelum kehamilan.
Jika bisa, lakukan pemeriksaan prakonsepsi dengan dokter yang Anda inginkan untuk merawat Anda saat Anda hamil.
Dokter akan meninjau banyak aspek kesehatan Anda dan pasangan Anda selama konseling prakonsepsi. Jenis-jenis pemeriksaan prakonsepsi, di antaranya:
Beri tahu dokter Anda tentang kondisi kesehatan kronis apa pun yang dapat memengaruhi kehamilan Anda, seperti epilepsi, diabetes, tekanan darah tinggi, anemia, atau alergi.
Penting untuk mengendalikan kondisi medis ini sebelum mencoba untuk hamil.
Anda juga harus memberi tahu dokter Anda tentang pengobatan Anda saat ini, operasi sebelumnya, dan kehamilan sebelumnya, terutama jika Anda pernah mengalami komplikasi kehamilan seperti keguguran.
Penilaian riwayat kesehatan orangtua Anda akan membantu menentukan apakah salah satu orangtua memiliki kondisi medis yang mungkin diturunkan kepada anak Anda.
Beri tahu dokter Anda jika ada anggota keluarga Anda yang memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, cacat lahir, cacat intelektual, atau masalah kesehatan lainnya.
Beberapa kelainan genetik dapat diwariskan (diturunkan dari orangtua kepada anaknya). Contohnya anemia sel sabit, penyakit Tay-Sachs dan cystic fibrosis.
Gen yang menyebabkan beberapa kelainan genetik dapat diidentifikasi dengan tes darah sebelum hamil.
Bicaralah dengan dokter Anda tentang skrining genetik sebelum Anda mencoba untuk hamil.
Baca juga: 4 Fakta Orgasme Saat Hamil, Wanita Perlu Tahu
Dokter Anda akan memastikan Anda mendapatkan informasi terbaru tentang vaksin saat ini, termasuk rubella (campak Jerman) dan varicella (cacar air).
Mendapatan vaksinasi tersebut selama masa kehamilan akan menyebabkan risiko yang serius dan terkena penyakit selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran atau cacat lahir.
Jika Anda tidak belum mendapatkan vaksin tersebut, Anda harus mendapatkan vaksin setidaknya sebulan sebelum mencoba untuk hamil.
Laporkan potensi paparan virus Zika atau Covid-19 ke dokter Anda. Terinfeksi virus tersebut selama kehamilan menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi ibu dan bayi.
Jika Anda dan pasangan berencana memiliki momongan atau ingin menjalani program kehamilan, coba diskusikan dengan dokter untuk menjalani pemeriksaan prakonsepsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.