Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/02/2023, 09:19 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Pemberian vaksin penangkal human papillomavirus (HPV) atau imunisasi HPV adalah salah satu perlindungan untuk mencegah kanker serviks pada wanita.

Menurut Kementerian Kesehatan, kanker serviks adalah jenis kanker penyebab kematian tertinggi nomor dua di Indonesia.

Faktor penyebab kanker serviks ini beragam mulai dari keturunan, lingkungan dan gaya hidup tidak sehat, sampai infeksi HPV.

Untuk meminimalkan risiko penyakit momok kesehatan wanita di Indonesia ini, simak penjelasan kapan seharusnya imunisasi HPV diberikan berikut.

Baca juga: Kenali Apa itu Infeksi HPV, Penyebab Kanker Serviks dan Kutil Kelamin

Kapan seharusnya imunisasi HPV diberikan?

Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof. DR. dr. Yudi Mulyana Hidayat, SpOG Subsp.Onk menjelaskan, imunisasi HPV seharusnya diberikan untuk perempuan usia 9 tahun ke atas, atau pada masa emas seseorang belum terpapar HPV.

“Periode emas untuk mencegah kanker serviks dengan vaksin HPV adalah usia anak-anak,” jelas Yudi, seperti dilansir dari Antara, Selasa (31/1/2023).

Terkait pemberian vaksin HPV yang lebih dianjurkan untuk perempuan yang belum aktif berhubungan seks atau belum menikah, Yudi menyebutkan imunisasi HPV untuk dewasa tetap dapat diberikan vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks.

“Sesudah menikah, sudah berhubungan seksual, tetap boleh divaksin. Bahkan sampai umur 50-an pun tidak apa-apa. Tapi untuk supaya yakin bahwa mulut rahimnya tidak ada apa-apa, dilakukan pemeriksaan pap smear,” jelas dia.

Baca juga: 8 Penyebab Kanker Serviks, dari Infeksi HPV sampai Hamil Terlalu Dini

Menurut Yudi, pemberian imunisasi HPV untuk anak usia 9-13 tahun cukup diberikan dua dosis. Sedangkan, untuk usia 13 tahun ke atas harus diberikan tiga dosis.

Jarak pemberian imunisasi HPV tersebut yakni diberi selang satu bulan setelah dosis pertama, lalu enam bulan setelah dosis kedua.

Yudi berpendapat, efektivitas imunisasi HPV tidak ditentukan sudah aktif atau belum secara seksual, melainkan faktor antibodi di dalam tubuh.

"Walaupun sudah menikah, sudah aktif seksual, imunisasi HPV pun penting. Efektivitas tidak ditentukan oleh sudah atau belumnya (aktif secara seksual), tetapi usia. Karena yang berperan adalah antibodi," kata Yudi.

Setelah menyimak penjelasan kapan seharusnya imunisasi HPV diberikan serta sampai umur berapa boleh imunisasi HPV dari ahli di atas, wanita yang ingin melindungi diri dari kanker serviks ini jangan ragu lagi untuk mendapatkan vaksin HPV, terutama bagi Anda yang berisiko terkena penyakit ini.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Kanker Serviks, Tak Hanya Suntik Vaksin HPV

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com