Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa itu Infeksi HPV, Penyebab Kanker Serviks dan Kutil Kelamin

Kompas.com - 17/08/2022, 06:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Infeksi human papiloma-virus atau HPV adalah penyakit menular seksual yang sering menyerang.

Di beberapa kasus, penyakit ini tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri. Tapi, ada juga infeksi HPV yang menyebabkan kutil kelamin atau kanker serviks, anus, penis, vagina, vulva, dan tenggorokan.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit ini, kenali apa itu infeksi HPV sampai penularannya.

Baca juga: 7 Gejala Infeksi HPV sesuai Jenisnya

Apa itu infeksi HPV?

Dilansir dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), infeksi HPV adalah penyakit infeksi virus yang biasanya menyebabkan kutil atau benjolan kecil-kecil di selaput lendir.

Terdapat sekitar 100 jenis HPV yang bisa menyerang. Kebanyakan (9 dari 10) kasus infeksi HPV bisa sembuh sendiri dalam rentang waktu dua tahun tanpa menyebabkan masalah kesehatan berarti.

Tapi, terkadang penyakit ini juga berkembang menjadi benjolan kecil-kecil di area genital. Bentuk kutil kelamin ini bisa kecil, besar, menonjol, rata, atau mirip kembang kol.

Di beberapa kasus yang jarang lainnya, infeksi HPV bisa menyebabkan kanker serviks atau leher rahim, vulva, vagina, penis, anus, tenggorokan, pangkal lidah, atau amandel.

Kanker tersebut biasanya muncul selang beberapa tahun sampai puluhan tahun setelah seseorang terpapar virus HPV.

Hingga kini, ahli belum mengetahui siapa saja yang bakal mengembangkan kanker ketika terinfeksi HPV.

Namun, orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV atau penyakit kronis, cenderung susah melawan infeksi HPV. Dengan begitu, kelompok ini lebih rentan terkena kutil kelamin sampai kanker.

Baca juga: 8 Penyebab Kanker Serviks, dari Infeksi HPV sampai Hamil Terlalu Dini

Penyebab infeksi HPV dan penularannya

Dilansir dari Mayo Clinic, seseorang bisa terkena infeksi HPV ketika virus HPV masuk ke tubuh lewat luka, lecet, atau robekan kecil di kulit.

Virus HPV bisa menular lewat kontak dari kulit ke kulit. Infeksi HPV genital atau yang menyerang area kelamin biasanya menular lewat hubungan seks atau kontak kulit ke kulit di area genital.

Sedangkan infeksi HPV yang menyebabkan luka di saluran pernapasan atau rongga mulut jamak menular lewat seks oral.

Ibu hamil yang mengidap penyakit ini juga dapat menyebarkan virus HPV ke janin di dalam kandungannya. Kondisi ini bisa menganggu tumbuh kembang janin sampai memicu tumor atau benjolan abnormal di laring calon bayi.

Selain itu, virus HPV juga mudah menyebar ketika seseorang menyentuh benda-benda yang baru terpapar virus ini.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Kanker Serviks, Tak Hanya Suntik Vaksin HPV

Faktor risiko infeksi HPV

Seperti disinggung di atas, penyakit ini cukup lazim menyerang. Namun, ada beberapa orang yang lebih berisiko terkena penyakit ini, antara lain:

  • Sering gonta-ganti pasangan seks atau berhubungan seks dengan orang yang sering gonta-ganti pasangan seks
  • Memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau orang yang baru menjalani transplantasi organ
  • Berenang di kolam yang tidak steril
  • Menyentuh kutil seseorang dan tanpa pelindung dan tidak membersihkannya

Setelah menyimak apa itu infeksi HPV, penyebab, sampai penularannya, ada baiknya Anda lebih waspada pada penyakit ini.

Kabar baiknya, penyakit ini bisa dicegah dengan vaksin HPV. Vaksinasi ini paling efektif diberikan untuk anak-anak atau anak muda yang belum pernah melakukan hubungan seks.

Baca juga: Cara Menyembuhkan Kutil Kelamin

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau