Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 04/02/2023, 19:30 WIB

KOMPAS.com - Kanker darah atau leukemia merupakan jenis kanker yang paling sering menyerang anak-anak.

Untuk diketahui, kanker darah adalah penyakit yang dipicu oleh pertumbuhan sel kanker di dalam darah dan bermula di sumsum tulang belakang.

Baca juga: 11 Tanda-tanda Kanker pada Anak yang Harus Diwaspadai

Kanker darah yang tidak diobati bisa menyebabkan anak-anak mengalami pendarahan, termasuk pada organ vital seperti otak, paru-paru, hingga lambung.

Karena itu, orangtua perlu mengetahui faktor risiko yang memicu kanker darah pada anak serta gejalanya.

 

Faktor risiko kanker darah pada anak

Faktor terkait gaya hidup seperti kebiasaan merokok, pola makan, obesitas, dan aktivitas fisik meningkatan risiko kanker pada orang dewasa. Namun, faktor-faktor tersebut tidak berperan banyak pada anak-anak, termasuk dalam memicu leukimia.

Dilansir dari American Cancer Society, ada beberapa faktor risiko kanker darah pada anak yang perlu diketahui orangtua, yaitu:

  • Faktor genetik

Genetik merupakan faktor risiko yang paling besar dalam memicu kanker darah pada anak. Genetik dapat diwariskan oleh ayah atau ibu dengan leukimia kepada anak-anak mereka.

  • Kelainan genetik

Sindrom atau kelainan genetik yang dapat menjadi faktor risiko kanker darah pada anak, yaitu:

  1. Down syndrome: kelainan genetik pada anak yang terjadi akibat kelebihan kromosom yang memicu macam-macam kondisi dan penyakit, termasuk kanker.
  2. Li-Fraumeni Syndrome: kelainn genetik langka yang memicu kenaikan risiko kanker pada anak. Tak hanya leukemia, sindrom ini juga memicu kanker payudara.

Baca juga: Apa Itu Kanker Darah?

 

  • Masalah kekebalan tubuh

Kondisi bawaan tertentu menyebabkan anak terlahir dengan masalah sistem kekebalan tubuh, yaitu:

  1. Ataxia-telangiectasia
  2. Wiskott-Aldrich syndrome
  3. Bloom syndrome
  4. Shwachman-Diamond syndrome
  • Gaya hidup ibu saat hamil

Gaya hidup tidak sehat yang dijalani ibu saat hamil juga memengaruhi peningkatan risiko kanker darah pada anak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+