KOMPAS.com - Keinginan untuk terus mencamil makanan yang manis-manis bisa jadi disebabkan oleh sugar craving.
Sugar craving sendiri dijelaskan oleh Healthline sebagai keinginan untuk memakan sesuatu yang manis dan merasa sedikit kesulitan untuk mengendalikan nafsu makan.
Akibatnya, konsumsi makanan yang mengandung gula secara berlebihan jadi tidak terhindarkan sehingga menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Baca juga: Bisakah Terkena Diabetes Karena Konsumsi Gula Berlebih?
Padahal sebenarnya, Verywell Mind menjelaskan bahwa sugar craving merupakan suatu sinyal yang diberikan oleh tubuh ketika membutuhkan sesuatu, seperti vitamin atau mineral.
Mengetahui penyebab sugar craving akan membantu dalam memenuhi kebutuhan tubuh sehingga perubahan konsumsi serta pola makan bisa dilakukan.
Berikut adalah penyebab sugar craving yang disarikan dari Cleveland Clinic.
Melewatkan waktu makan atau makan terlalu sedikit bisa membuat tubuh menginginkan tambahan asupan gula.
Mencamil makanan, seperti permen atau biskuit, jadi cara yang sering dipilih untuk meringankan sugar craving.
Akibatnya, tubuh menyimpan kalori sebagai lemak yang akan berkontribusi pada kenaikan berat badan.
Baca juga: 5 Tes yang Digunakan untuk Cek Gula Darah
Konsumsi gula yang berlebihan ternyata bisa membuat seseorang merasa kecanduan.
Konsumsi gula bisa membuat tubuh memproduksi serotonin yang meningkatkan rasa bahagia sehingga membuat otak mengirimkan sinyal untuk mengonsumsi gula secara terus-menerus.
Kondisi ini memicu peningkatan toleransi tubuh terhadap konsumsi gula sehingga rasa kecanduan tidak terelakkan.
Beberapa kondisi membuat sugar craving semakin parah.
Salah satunya adalah rasa lelah yang membuat tubuh menginginkan konsumsi makanan manis untuk mendapatkan energi tambahan.
Rasa stres juga membuat tubuh memproduksi hormon kortisol dan hormon ghrelin yang akan memicu sugar craving.
Tidak hanya itu saja, seseorang dengan diabetes akan merasa lapar lebih cepat jika dibandingkan dengan yang tidak mengalami diabetes.
Akibatnya, keinginan untuk mengonsumsi gula semakin tinggi.
Baca juga: Mengetahui dan Mempertahankan Level Gula Darah Normal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.