KOMPAS.com - Mati rasa pada vagina bisa mengakibatkan wanita sulit merasakan gairah hingga orgasme, meski sudah menerima rangsangan seksual.
Para wanita juga merasa kesakitan secara fisik dan frustrasi karena vagina yang mati rasa menurunkan kualitas seksual mereka.
Baca juga: 6 Penyebab Vagina Hitam, Termasuk Akibat Gesekan
Artikel ini akan membahas mati rasa pada vagina serta cara mengobatinya yang mungkin perlu diketahui para wanita.
Beberapa pemicu mati rasa pada vagina, antara lain:
Penyebab pertama vagina mati rasa yaitu perubahan hormon setelah wanita mengalai henti haid.
Saat menopause, wanita mengalami penurunan kadar estrogen yang signifikan.
Ketika estrogen berkurang, dinding vagina bisa menjadi tipis, kering, dan kurang elastis, atau yang dikenal sebagai atrofi vagina.
Bagi kebanyakan wanita, atrofi vagina bisa menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seksual, sehingga sulit mencapai orgasme.
Baca juga: 4 Penyebab Vagina Terlalu Rapat Saat Berhubungan Seks
Persalinan pervaginam atau melahirkan secara normal dapat membuat saraf di pinggul wanita mengalami peregangan dan terluka.
Hal ini karena momen persalinan mengakibatkan otot-otot dasar panggul menjadi tegang, yang dapat mengakibatkan berkurangnya aliran darah, atrofi vagina, dan hilangnya gairah seksual.
Kabar baiknya adalah vagina yang meregang akibat persalinan pervaginam biasanya sembuh seiring berjalannya waktu, karena saraf beregenerasi dan aliran darah membaik.
Oleh sebab itu, vagina mati rasa akibat melahirkan umumnya akan kembali normal dan merasakan sensasi ketika ada rangsangan.
Dilansir dari Healthline pada Sabtu (4/3/2023), wanita yang pernah menjadi korban kekerasan seksual atau memiliki trauma lain, berisiko mati rasa saat melakukan aktivitas seks.
Cedera fisik dan mental diketahui bisa membuat seseorang tak hanya ketakutan untuk berhubungan seks, pun mengakibatkan vagina sulit dirangsang.
Hormon stres kortisol yang meningkat akibat trauma juga bisa menghambat vagina mati rasa ketika bercinta.