Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/03/2023, 22:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Masturbasi adalah salah satu aktivitas seksual yang melibatkan rangsangan dari diri sendiri pada organ intim atau area tubuh sensitif lainnya untuk mencapai orgasme.

Meskipun sering dianggap tabu, masturbasi atau onani adalah kegiatan seksual yang aman dan sehat untuk dilakukan.

Onani akan dikatakan tidak baik untuk kesehatan jika dilakukan secara berlebihan. Untuk itu, ketahui efek terlalu sering masturbasi untuk kesehatan berikut ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Masturbasi, Manfaat, dan Efeknya untuk Kesehatan

Efek terlalu sering masturbasi

Dilansir dari MedicineNet, masturbasi memiliki banyak manfaat kesehatan yang sudah terbukti melalui beberapa studi, seperti mengurangi stres, menurunkan risiko kanker prostat, meningkatkan kualitas tidur, hingga meningkatkan penghargaan terhadap diri sendiri.

Meskipun begitu, aktivitas seksual ini bisa menimbulkan efek samping tertentu ketika dilakukan secara berlebihan.

Disarikan dari Cleveland Clinic dan MedicineNet, berikut adalah beberapa efek terlalu sering masturbasi untuk kesehatan.

Onani yang dilakukan secara berlebihan bisa memicu perilaku seksual kompulsif atau tidak bisa dikontrol sehingga berdampak negatif pada aspek kehidupan yang lainnya.

Aktivitas seksual ini bisa menyebabkan kecanduan karena produksi hormon pada tubuh ketika orgasme, yaitu endorfin, dopamin, dan serotonin, sehingga seseorang cenderung merasa bahagia setelahnya.

Kondisi ini juga disebut dengan hiperseks atau kecanduan seks yang membuat seseorang terlalu fokus untuk memenuhi kebutuhan seksualnya sehingga melupakan pekerjaan, pendidikan, hingga hubungan romantis dengan pasangan.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Hiperseks, Penyebab, dan Ciri-cirinya

  • Mengalami ejakulasi tertunda

Delayed atau retarded ejaculation atau ejakulasi tertunda merupakan kondisi di mana penis tetap ereksi, namun ejakulasi tidak terjadi dalam waktu yang lama atau bahkan tidak ejakulasi sama sekali.

Kondisi ini dipicu oleh berkurangnya sensitivitas penis karena terlalu sering melakukan masturbasi.

Ejakulasi tertunda bisa terjadi secara permanen sehingga akan mengganggu kehidupan seksual bersama pasangan dan terkadang diperlukan penanganan secara medis untuk menyembuhkannya.

  • Memicu perasaan bersalah

Memberikan stimulasi pada organ intim sering dianggap sebagai aktivitas yang tabu dan memalukan, khususnya dalam konteks kepercayaan dan kebudayaan.

Meskipun tergolong wajar untuk dilakukan, beberapa orang akan merasa bersalah setelah melakukan masturbasi karena kepercayaan dan kebudayaan yang dianutnya.

Baca juga: 6 Manfaat Masturbasi bagi Wanita dari Sisi Kesehatan

  • Mengakibatkan luka ringan

Rangsangan seksual yang diberikan saat masturbasi terkadang tidak bisa dikontrol dan cenderung dilakukan secara kasar agar mencapai kepuasan tertentu sehingga bisa menyebabkan luka, seperti kulit yang lecet dan sensitif.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau