Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Menyerang Kalangan Lansia, Bisakah Demensia pada Usia Muda?

Kompas.com - 08/03/2023, 12:01 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Selama ini banyak dari kita yang berpikir bahwa demensia hanya terjadi di kalangan lansia atau ketika usia sudah di atas 60 tahun.

Nyatanya, di beberapa kasus ditemukan orang yang masih berusia muda juga bisa mengalami demensia.

Demensia adalah gangguan kognitif yang bisa menyebabkan penderitanya kehilangan ingatan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Baca juga: Perbedaan Demensia dan Alzheimer yang Perlu Diketahui

Bahkan, demensia juga bisa membuat seseorang sulit mengendalikan emosinya dan mengalami perubahan kepribadian.

Dalam kasus yang serius, penderita demensia tidak bisa beraktivitas tanpa bantuan orang lain.

Gejala demensia pada usia muda

Sebagian besar penderita demensia berusia di atas 60 tahun. Namun, buka berarti mereka yang masih muda tidak bisa mengalaminya.

Dalam dunia kedokteran, demensia yang terjadi sebelum usia 60 tahun dikenal dengan istilah young onset demensia atau early onset demensia atau demensia dini.

Biasanya penderita demensia dini mulai mengalami gejala pada usia 40 hingga 50 tahun, dan memiliki faktor risiko genetik yang kuat yang harus dibuktikan dengan pemeriksaan genetik.

Terkadang, demensia pada usia muda juga bisa disebabkan faktor kurangnya olahraga, kebiasaan konsumsi alkohol dan merokok, serta mengonsumsi makanan tidak sehat yang tinggi lemak jenuh dan gula.

Gejala pertama yang sering terjadi akibat demensia pada usia muda adalah lupa ingatan.

Demensia dini juga berisiko memicu masalah dengan gerakan, berjalan, koordinasi, atau keseimbangan.

Baca juga: 10 Gejala Demensia pada Usia Muda dan Kapan Harus ke Dokter

Penyebab demensia pada usia muda

Selain faktor genetik dan gaya hidup yang tidak sehat yang sudah dijabarkan di atas, demensia pada usia muda juga bisa terjadi karena hal berikut:

  • Penyakit Alzheimer (penyebab demensia paling umum pada orang muda)
  • masalah dengan aliran darah ke otak (disebut demensia vaskular)
  • kerusakan pada bagian depan otak (disebut demensia frontotemporal)
  • penyakit seperti tubuh Lewy, penyakit Parkinson atau Huntington, multiple sclerosis atau infeksi HIV

Manajemen demensia di usia muda

Mengalami demensia di usia muda memang bisa membuat hidup terasa tak tenang dan sedih berkepanjangan.

Namun, meratapi nasib saja tak akan mengubah keadaan. Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan agar diagnosis demensia tidak memberikan dampak negatif pada hidup Anda. Berikut hal tersebut:

  • Rencanakan masa depan

Membuat rencana masa depan akan mempermudah penderita demensia dalam mengelola keuangan dan kondisi medis mereka di masa depan.

Mereka yang telah terdiagnosis demensia harus membuat keputusan penting selagi mereka bisa dan kompeten secara hukum untuk menandatangani dokumen apapun.

Hal-hal yang perlu direncanakan oleh penderita demensia, di antaranya rencana hidup di masa depan, atur kapan dan bagaimana Anda akan mengakses keuangan Anda, memilah pensiuan, asuransi kesehatan, dan pendapatan.

  • Cari orang terpercaya di tempat kerja

Bagi mereka yang menderita demensia dan masih harus bekerja, Anda bisa mencari satu atau dura orang terpercaya untuk mendukung Anda di tempat kerja.

Anda juga perlu mendiskusikan kondisi kesehatan Anda dengan atasan. Jika berencana pensiun dini dari tempat kerja, Anda harus memikirkannya secara matang.

Baca juga: Apa itu Demensia? Kenali Gejala, Penyebab, Cara Mengobatinya

  • Jaga diri sendiri

Setelah diagnosis demensia, penting untuk menjaga kesehatan Anda.
Berolahraga secara teratur, makan makanan yang sehat, banyak istirahat dan rutin melakukan relaksasiakan sangat membantu. Anda juga harus mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Health
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
Health
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Health
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Health
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
Health
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau