KOMPAS.com - Peningkatan kemampuan deteksi kasus tuberkulosis resisten obat (TB-RO) sangat diperlukan di Indonesia untuk penanganan penyakit lebih baik.
Saat ini diperkirakan terdapat 969.000 kasus tuberkulosis di Indonesia dan 40 persennya merupakan TB-RO yang kebal terhadap antibiotik.
Penyintas kasus TB-RO, Budi Hermawan menceritakan pengalamannya menjalani pengobatan selama hampir 8 tahun hingga akhirnya dinyatakan sembuh.
Dia menuturkan, di tahun 2011 ketika ia memeriksakan diri dibutuhkan waktu hampir tiga bulan untuk menunggu hasil.
“Pemeriksaannya lewat metode mikroskopik dan butuh waktu 3 bulan untuk dapat hasilnya. Selama nunggu gak dikasih obat apa pun karena dokter belum tahu apakah resisten atau tidak,” ujar Budi dalam acara diskusi media secara daring (20/3/2023).
Menurut Budi, sangat penting infrastruktur pemeriksaan yang kuat dan dapat mendeteksi penyakit menular ini secara cepat.
Baca juga: Pemeriksaan Genome Sequencing untuk Atasi Tuberkulosis Kebal Obat
Peneliti dari Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Kindi Adam, mengatakan, jumlah kasus TB-RO yang diperiksa memang masih belum optimal.
”Pemerintah terus berupaya untuk terus memperluas distribusi alat pemeriksaan tuberkulosis serta laboratorium pemeriksaannya. Setidaknya untuk alat tes cepat molekuler sudah tersedia sebanyak 2.201 alat yang tersebar di 34 provinsi,” katanya.
Saat ini pemeriksaan TB-RO sudah bisa dilakukan secara cepat dengan GeneXpert yang hasilnya bisa keluar dalam dua jam atau teknologi line probe assay (LPA).
Pemerintah juga mengembangkan metode pemeriksaan dengan whole genome sequencing. Teknik terbaru dengan genome sequencing ini dapat mengetahui mutasi kuman TB, sehingga bisa dikurangi penyebarannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.