KOMPAS.com - Ada beragam penyebab kanker kolorektal, di mana gaya hidup dan lingkungan sangat berpengaruh.
Kanker kolorektal adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kanker yang terjadi di usus besar dan rektum.
Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof.Dr.dr. Aru W Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM mengatakan bahwa gaya hidup dan lingkungan menjadi faktor penyebab kanker kolorektal terbesar.
Baca juga: Kanker Kolorektal Nomor 2 Penyebab Kematian
"Sembilan puluh lima persen dari faktor risiko itu ada di lingkungan, kebiasaan, serta gaya hidup. Terutama pada kanker kolorektal adalah bahan-bahan (makanan) yang dimasukkan ke dalam usus kita," kata Prof Aru seperti yang dikutip dari Antara pada Rabu (12/4/2023).
Menurut Prof Aru, gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini sudah hampir sama dengan gaya hidup masyarakat negara maju.
Itu terlihat dari semakin berkurangnya rempah-rempah dan serat yang dikonsumsi dalam makanan sehari-hari.
Baca juga: Kanker Kolorektal Ancam Pria Indonesia, Berikut Cara Mencegahnya
Padahal, serat dan rempah-rempah, seperti jahe dan kunyit, dapat mengurangi risiko kanker di usus besar.
Sementara, semakin tinggi masyarakat kita mengkonsumsi makanan tinggi lemak, seperti daging merah.
Ditambah dengan kebiasaan orang-orang yang merokok dan mengkonsumsi alkohol. Itu semua dapat menjadi penyebab kanker kolorektal.
Selain itu, masih ada banyak lagi faktor risiko penyebab kanker kolorektal, meski pengaruhnya tidak signifikan.
Baca juga: Tanda-tanda Kanker Kolorektal yang Harus Diwaspadai
Mengutip American Cancer Society, para peneliti telah menemukan sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang seseorang terkena kanker kolorektal.
Berikut macam faktor risiko penyebab kanker kolorektal:
Baca juga: Pengobatan Kanker Kolorektal Miliki Kemajuan Pesat
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu mengatakan bahwa saat ini kasus kanker kolorektal naik dengan amat pesat, termasuk di kalangan usia muda karena gaya hidup yang tidak sehat.
Sehingga, batas usia skrining turun dari 50 tahun menjadi 45 tahun.
Dengan demikian, penting untuk kita semua menerapkan gaya hidup sehat sejak dini dan skrining kesehatan secara teratur, jika memungkinkan.
Baca juga: 3 Cara Mudah Cegah Kanker Kolorektal di Usia Tua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.