KOMPAS.com - Kesedihan adalah respons alami terhadap kehilangan orang yang dicintai.
Biasanya, kesedihan akan berkurang seiring berjalannya waktu.
Namun, beberapa orang juga bisa mengalami duka mendalam hingga mengganggu kehidupannya.
Dalam dunia medis, kesedihan berkepanjangan akibat kehilangan orang yang dicintai dikenal dengan istilah prolonged grief disorder.
Prolonge grief disorder telah resmi masuk ke dalam masalah kesehatan mental dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental edisi kelima.
Seseorang bisa dikatakan mengalami hal tersebut jika kesedihan yang dialaminya berjalan minimal enam bulan.
Baca juga: Apa Penyebab Mabuk Perjalanan?
Orang yang mengalami gangguan kesedihan berkepanjangan mungkin mengalami kerinduan yang kuat pada orang yang telah meninggal yersebut.
Mereka juga bisa mengalami tekanan atau masalah yang signifikan dalam melakukan aktivitas sehari-hari di rumah, tempat kerja, atau area penting lainnya.
Kesedihan yang terus-menerus ini bisa melumpuhkan dan memengaruhi fungsi sehari-hari.
Orang yang mengalami prolonge grief disorder atau gangguan kesedihan berkepanjangan ini biasanya juga mengalami gejala seperti berikut:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.