KOMPAS.com - Kita sering mendengar pepatah bahwa uang bukanlah segalanya. Faktanya, tak punya uang bisa berdampak buruk pada kesehatan kita.
Tak punya uang bisa menjadi sumber stres, menyebabkan masalah dalam rumah tangga, depresi, atau kecemasan.
Dalam laman kesehatan Australia juga disebutkan bahwa kondisi keuangan yang tak stabil bisa membuat kita sulit tidur, merasa marah atau takut, kehilangan nafsu makan, hingga mempengaruhi dorongan seksual.
Hal ini merupakan reaksi normal tetapi bisa mempengaruhi kondisi kesehatan jika berlanjut lebih dari beberapa minggu.
Bahkan, tak punya uang juga bisa meningkatkan risiko depresi atau kecemasan.
Survei yang dilakukan di Amerika oleh Thrive Global di tahun 2022 menemukan bahwa 90 persen orang menganggap bahwa uang adalah sumber stres.
Sekitar dua pertiga responden melaporkan merasa tidak bisa mengatasi kesulitan keuangan yang menumpuk, dan 40 persen melaporkan tidak mengambil langkah untuk mengamankan masa depan keuangan mereka.
Baca juga: Kenapa Ada Orang Stres dan Depresi saat Libur Lebaran Tiba?
Uang memang tak menjamin kebahagiaan. Namun, tak punya uang juga bisa memicu kesedihan.
Dalam beberapa kasus, tak punya uang juga bisa mempengaruhi kondisi mental dan kesehatan fisik. Berikut berbagai efek negatif akibat tak punya uang:
Tekanan finansial yang terlalu tinggi bisa mempengaruhi kesejahteraan emosional kita. Psikolog dari Los Angeles, Alex Melkumian, mengatakan tekanan finansial yang tinggi bisa memicu stres.
"Seiring waktu, mengalami banyak tekanan finansial - terutama jika dikombinasikan dengan kurang tidur yang dapat menyebabkan stres - dapat menyebabkan trauma yang kompleks," kata Melkumian.
Melkumian mengatakan bahwa depresi bisa terjadi pada semua orang. Namun, depresi lebih kuat terjadi pada populasi yang memiliki penghasilan rendah.
Selain memicu stres, efek besar dari tekanan finansial adalah munculnya insomnia atau gangguan tidur.
“Kurang tidur adalah salah satu tanda utama bahwa kita tidak seimbang,” kata Melkumian.
Menurutnya, hal ini adalah cara tubuh kita untuk membunyikan alarm bahwa ada sesuatu yang salah.
"Stres keuangan sangat mungkin menyebabkan masalah tidur," tambahnya.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, tekanan finansial bisa memicu stres.
Stres itu sendiri bisa memicu serangkaian reaksi fisik, seperti detak jantung Anda bertambah cepat, otot tegang, dan pernapasan menjadi lebih cepat.
Hal ini terjadi karena adanya peningkatan hormon kortisol dan adrenalin saat stres terjadi.
Jika respon tersebut terjadi dalam waktu lama, hal ini bisa memicu masalah kesehatan, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, nyeri otot, dan sejenisnya.
Penelitian dalam American Journal of Preventive Medicine, menemukan bahwa orang yang memiliki stres finansial sedang hingga tinggi lebih mungkin mengalami penyakit jantung koroner dibandingkan mereka yang memiliki kondisi keuangan stabil.
Kondisi tersebut bahkan setelah para peneliti mengontrol status sosial ekonomi, akses ke perawatan kesehatan, dan faktor risiko demografis dan klinis.
Hal ini memang berlaku hubungan dua arah. Di sisi lain, tekanan finansial bisa emmicu penyakit kronis.
Akan tetapi, penyakit kronis itu sendiri juga bisa meningkatkan tekanan finansial, terutama bagi orang yang tidak memiliki asuransi kesehatan.
Baca juga: Mengapa Ada Orang yang Jatuh Cinta sampai Terobsesi dengan Orang Lain?
Selain bekerja dan berdoa agar kondisi keuangan membaik, kita bisa mencoba berdamai dengan keadaan untuk mencegah efek negatif terseut.
Berikut beberapa tips yang bisa membantu Anda untuk melewati masa sulit akibat kondisi finansial yang memburuk:
Baca juga: Sama-Sama Respons Emosional Tubuh, Apa Beda Stres dan Cemas?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.