Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Penyakit yang Gratis Skrining Kesehatan di Puskesmas

Kompas.com - 16/04/2023, 15:15 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjamin pemeriksaan atau skrining kesehatan gratis untuk 14 penyakit di puskesmas.

Pemeriksaan kesehatan sejumlah penyakit ini dibiayai lewat Jaminan Kesehatan Nasional.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menjelaskan, skrining kesehatan gratis merupakan bagian upaya pencegahan penyakit untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Baca juga: Kapan Sebaiknya Pemeriksaan Kesehatan Dilakukan Saat Merencanakan Kehamilan?

“Upaya pencegahan jauh lebih efektif menjaga kesehatan daripada mengobati saat jatuh sakit. Kemungkinan tubuh tetap sehat lebih tinggi dilakukan dengan pencegahan daripada diobati,” ujar dr. Syahril, dilansir dari SehatNegeriku, Sabtu (15/4/2023).

Selain meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, upaya promotif dan preventif kesehatan ini juga berguna untuk menghemat beban biaya kesehatan yang ditanggung negara.

Data BPJS Kesehatan pada 2022 menunjukkan, beban pembiayaan penyakit tidak menular mencapai Rp24,1 triliun. Jumlah ini meningkat dibandingkan pada 2021 yang mencapai Rp17,9 triliun.

Menurut Syahril, jenis penyakit yang gratis skrining kesehatan di puskesmas diprioritaskan yang sebenarnya bisa dicegah atau diminimalkan risikonya.

Baca juga: 5 Tes Pemeriksaan Hepatitis B, dari HBsAg sampai USG

Penyakit yang gratis skrining kesehatan di puskesmas

Kemenkes merinci jenis 14 penyakit yang gratis skrining kesehatan di puskesmas, antara lain:

  • Diabetes mellitus
  • Hipertensi atau tekanan darah tinggi
  • Stroke
  • Penyakit jantung
  • Kanker serviks
  • Kanker payudara
  • TBC atau tuberkulosis
  • Anemia
  • Kanker paru
  • Kanker usus
  • Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
  • Thalassemia
  • Hipotiroid kongenital
  • Hepatitis

Baca juga: 4 Manfaat Pemeriksaan Kesehatan Rutin yang Perlu Diketahui

Kemenkes mengimbau, masyarakat lebih aktif memeriksakan kondisi kesehatannya untuk menakar risiko terkena penyakit tidak menular di atas, salah satunya dengan melakukan skrining kesehatan gratis di puskesmas.

Menurut Syahril, data terkini menunjukkan, baru 33 persen warga yang aktif melakukan skrining penyakit.

Lebih lanjut ia merinci, sebanyak 70 persen penderita kanker di Indonesia baru mulai pengobatan saat penyakit sudah memasuki stadium lanjut, atau terlambat dideteksi.

“Hal ini dapat menurunkan risiko keberhasilan pengobatan dan menurunkan kualitas kesehatan masyarakat,” kata dr. Syahril.

Baca juga: Kenali Arti HBsAg Positif pada Pemeriksaan Hepatitis B

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com