KOMPAS.com - Kanker kulit bisa menyerang siapa saja, tetapi orang dengan kondisi tertentu lebih berisiko.
Mengutip Cancer Research UK, penyebab kanker kulit yang utama adalah paparan sinar matahari yang berlebihan hingga kulit terbakar dan melepuh.
Baca juga: Tanda-tanda Kanker Kulit yang Perlu Diwaspadai
Itu karena sinar ultraviolet (UV) dari matahari mampu merusak DNA di kulit Anda dan menyebabkan terbentuknya sel-sel abnormal.
Sel-sel abnormal nantinya bisa dengan cepat membelah secara tidak teratur, membentuk massa sel kanker.
Namun, masih banyak faktor risiko penyebab kanker kulit yang harus Anda waspadai. Berikut artikel ini akan menunjukkan macam faktor risiko kanker kulit tersebut.
Baca juga: Tanda-tanda Kanker Kulit dari Berbagai Jenisnya
Siapa yang paling berisiko terkena kanker kulit?
Disari dari Cancer Research UK dan Everyday Health, Anda mungkin lebih berisiko mengalami kanker kulit, jika memiliki faktor risiko berikut:
- Paparan sinar matahari: sinar matahari mengandung ultraviolet yang dapat merusak DNA pada sel kulit, apalagi jika paparannya jangka panjang atau intens. Keruasakan itu dapat dimulai bertahun-tahun sebelum kanker berkembang.
- Usia yang menua: semakin tua usia Anda, semakin besar kemungkinan Anda terkena kanker kulit non-melanoma. Namun, kanker kulit juga dapat berkembang saat usia muda.
- Jenis kelamin: pria lebih berisiko dibandingkan wanita untuk mengembangkan karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma.
- Kulit cerah: Anda yang memiliki kulit cerah, bintik-bintik, mata terang, atau rambut merah atau pirang alami memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kulit dari pada orang dengan kulit lebih gelap. Orang dengan albinisme, suatu kondisi yang menyebabkan kurangnya pigmen kulit, juga memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena kanker kulit.
- Kulit terbakar matahari (sunburn): memiliki riwayat sunburns di masa kanak-kanak atau dewasa dapat menjadi faktor risiko kanker kulit.
- Tahi lalat: memiliki banyak tahi lalat, tahi lalat yang tampak tidak biasa, atau sindrom tertentu yang menyebabkan tahi lalat dapat meningkatkan peluang Anda terkena melanoma.
- Paparan bahan kimia berbahaya: paparan bahan kimia, seperti arsenik, parafin, tar batubara, dan produk minyak bumi, dapat meningkatkan risiko penyebab kanker kulit jenis sel basal dan sel skuamosa.
- Paparan radiasi: Anda lebih berisiko terkena kanker kulit non-melanoma di daerah di mana Anda pernah menjalani perawatan radioterapi. Anda juga memiliki sedikit peningkatan risiko kanker kulit non melanoma, jika Anda terpapar radiasi melalui pekerjaan Anda.
- Riwayat kanker kulit: pengalaman pernah menderita kanker kulit menjadi faktor risiko lebih besar untuk terkena lagi dibandingkan dengan orang yang belum pernah menderita. Meskipun ada peningkatan risiko, ini tidak berarti Anda pasti akan terkena kanker kulit lainnya.
- Riwayat keluarga dengan kanker kulit: Anda memiliki peningkatan risiko terkena kanker kulit sel skuamosa, jika salah satu orang tua Anda pernah menderita ini. Orang yang memiliki riwayat keluarga melanoma memiliki peningkatan risiko kanker kulit sel basal.
- Bekas luka: luka bakar parah atau kerusakan yang disebabkan oleh beberapa penyakit kulit dapat sedikit meningkatkan risiko kanker kulit jenis sel basal dan sel skuamosa.
- Sistem kekebalan tubuh lemah: orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, entah itu disebabkan oleh kondisi medis atau perawatan tertentu, lebih mungkin mengembangkan kanker kulit, seperti karsinoma sel skuamosa, melanoma, dan jenis kanker kulit yang lebih jarang.
- Perawatan psoriasis: beberapa terapi psoriasis, seperti psoralens dan perawatan sinar UV, dapat meningkatkan risiko kanker kulit sel skuamosa dan kemungkinan jenis lainnya juga.
- Iklim yang cerah: orang yang tinggal di iklim yang hangat dan cerah yang cenderung terkena lebih banyak sinar matahari akan memiliki faktor risiko penyebab kanker kulit lebih besar.
- Virus papiloma manusia: human papilloma virus (HPV) adalah virus umum yang memiliki beberapa strain berbeda. Ini memainkan peran penting dalam perkembangan kanker kulit. Orang dengan HPV lebih mungkin mengembangkan kanker kulit.
- Merokok: Anda yang merokok lebih cenderung mengembangkan jenis kanker kulit karsinoma sel skuamosa, terutama di bibir mereka.
- Xeroderma Pigmentosum (XP): kelainan bawaan langka yang mengurangi kemampuan sel kulit untuk memperbaiki kerusakan akibat sinar matahari. Orang dengan kondisi ini dapat mengembangkan banyak kanker kulit, termasuk melanoma, yang dimulai sejak masa kanak-kanak.
- Sindrom nevus sel basal (Sindrom Gorlin): kondisi bawaan yang tidak biasa yang menyebabkan orang mengembangkan banyak kanker sel basal sepanjang hidup.
- Keratosis aktinik: lesi prakanker yang dapat berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa. Orang yang berisiko lebih tinggi terkena keratosis aktinik termasuk mereka yang bekerja di luar ruangan, berkulit putih, berambut merah atau pirang, dan mudah tersengat matahari.
Baca juga: 7 Kebiasaan Pemicu Kanker Kulit yang Harus Diwaspadai
Sinar UV dari matahari yang menjadi faktor risiko kanker kulit nomor satu bisa juga Anda dapat melalui tanning bed.
Wanita yang menggunakan peralatan penyamakan kulit dalam ruangan sebelum berusia 30 tahun memiliki kemungkinan 6 kali lebih besar untuk mengembangkan jenis kanker kulit melanoma.
Oleh karena itu, penting melindungi kulit Anda dari paparan sinar matahari untuk mencegah kanker kulit.
Salah satunya dengan menggunakan tabir surya dengan faktor perlindungan kulit (SPF) tinggi setiap beraktivitas di luar ruangan.
Baca juga: Cara Mudah Mencegah Kanker Kulit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.