Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Tanda-tanda Sifilis pada Wanita yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 13/05/2023, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Sifilis dapat terjadi pada wanita dengan beberapa tanda-tanda khas.

Dikutip dari Women's Health, penyakit sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.

Bakteri tersebut dapat menyebar dari satu orang terinfeksi ke orang lain melalui hubungan seksual vaginal, anal, atau oral.

Baca juga: Kenali Apa Itu Sifilis, Penyebab, dan Tanda-tandanya

Setelah bakteri sifilis masuk melalui kontak seks, mereka akan menyebar ke seluruh tubuh dan merusak berbagai organ.

Penyakit sifilis atau Raja Singa relatif lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita.

Namun, wanita penderita sifilis yang sedang hamil memiliki konsekusensi lebih besar karena berisiko tinggi menularkan penyakit ini kepada bayinya yang belum lahir.

Raja Singa yang tidak diobati dapat menyebabkan bayi lahir mati atau kematian bayi segera setelah lahir karena masalah kesehatan serius.

Oleh karena itu, sangat penting mewaspadai tanda-tanda sifilis pada wanita sebelum berakibat fatal.

Artikel ini akan mengulas secara ringkas macam tanda-tanda sifilis yang bisa terjadi pada wanita.

Baca juga: 4 Tahap Infeksi Sifilis dan Tanda-tandanya

Apa saja tanda-tanda sifilis pada wanita?

Dikutip dari Women's Health Mag, berikut macam tanda-tanda sifilis pada wanita yang harus diwaspadai:

  • Benjolan

Gejala Raja Singa paling umum adalah muncul benjolan, yang disebut sebagai chancre.

Ini benjolan seperti cacar, teksturnya keras, dan tidak nyeri.

Lokasi munculnya dimana infeksi masuk ke dalam tubuh. Benjolan sifilis pada wanita ini bisa muncul di serviks, vagina, anus, rektum, dan mulut.

Biasanya chancre berlangsung 3-6 minggu pada tahap primer sifilis.

Jika tidak diobati, luka ini akan sembuh dengan sendirinya, tetapi penyakit berkembang menjadi tahap sekunder.

  • Demam dan pembengkakan kelenjar getah

Gejala lain yang dapat muncul pada setiap tahap raja singa adalah demam ringan, umumnya sekitar 38 Celcius.

Namun, kondisi ini biasanya tidak bertahan lama, hanya beberapa hari saja.

Baca juga: 4 Faktor Risiko Penyebab Sifilis yang Perlu Diwaspadai

  • Ruam kulit

Pada tahap sekunder sifilis, Anda akan menumakan ruam di beberapa bagian tubuh Anda secara acak.

Ruam sifilis ini bisa terlihat seperti bentol-bentol kecil kemerahan, tanpa menimbulkan rasa gatal sama sekali.

Gejala ruam Raja Singa paling sering muncul di telapak tangan atau telapak kaki, walau dapat juga muncul di bagian tubuh lain.

Pada tahap ini, bakteri sifilis telah menyebar melalui darah Anda. Jadi, itu mulai mempengaruhi bagian tubuh Anda di luar tempat Anda pertama kali terpapar.

  • Luka di mulut, vagina, atau anus

Tanda-tanda sifilis pada wanita lainnya adalah munculnya luka-luka di sekitar area lembab, seperti mulut, ketiak, selangkangan, vagina, maupun anus.

Luka ini seperti kutil, agak menonjol berukuran 1-3 sentimeter, berwarna keabu-abuan atau putih, dan tidak menyakitkan.

Baca juga: 5 Komplikasi Sifilis yang Harus Diwaspadai

  • Rambut rontok

Rambut rontok bukan sebagai gejala sifilis yang khas. Namun, kondisi ini biasanya menyertai gejala sifilis lain, seperti ruam di tahap sekunder.

Kerontokan rambut pada kasus infeksi menular seksual ini disebut sebagai syphilitic alopecia. Ini bisa menyebabkan Anda memiliki spot-spot botak di kulit kepala.

Pada dasarnya, kerontokan rambut pada wanita bisa terjadi karena berbagai macam penyebab, termasuk perubahan hormon, efek samping obat, dan kondisi medis.

  • Penurunan berat badan

Pada tahap sekunder sifilis, beberapa wanita penderita Raja Singa mungkin juga mengalami penurunan berat badan yang tidak disengaja.

Berat badan yang turun mungkin bisa beberapa kilo, tetapi tidak dramatis.

Penurunan berat badan sering kali tidak disadari dan mungkin terjadi karena gejala lain di tahap sekunder sifilis ini, seperti pilek, sakit kepala, nyeri otot, sakit tenggorokan, dan kelelahan.

Baca juga: Tanda-tanda Sifilis pada Bayi yang Perlu Diwaspadai

  • Menurunnya fungsi sistem saraf pusat

Sifilis pada wanita yang tidak diobati akan mencapai tahap tersier. Pada tahap ini, kemampuan sistem saraf pusat Anda akan menurun. Kondisi ini disebut sebagai neurosifilis.

Neurosifilis dapat menyebabkan penderitanya mengalami komplikasi sifilis, seperti meningitis, radang otak, dan radang sumsum tulang berlakang.

Gejala Raja Singa pada tahap ini termasuk, sakit kepala, kesulitan mengoordinasikan gerakan otot, perubahan perilaku, kelumpuhan, defisit sensorik, dan demensia.

  • Gangguan penglihatan

Anda dapat mengalami gangguan penglihatan, jika infeksi menular seksual ini tidak diobati sampai tahap tersier.

Kondisi ini disebut sebagai sifilis okular, yang mana bakteri sudah memengaruhi saraf optik di otak.

Tanda-tanda sifilis pada tahap ini adalah terjadinya perubahan penglihatan hingga kebutaan permanen.

Sifilis adalah patogen yang ditularkan melalui darah, sehingga bisa memengaruhi semua organ tubuh Anda.

Jika Anda melihat gejala sifilis pada wanita semacam ini, sebaiknya Anda segera periksa ke dokter ahli.

Sangat penting untuk memeriksakan diri ke dokter sejak tanda-tanda awal sifilis muncul.

Baca juga: 6 Langkah Mendiagnosis dan Mengobati Sifilis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau