KOMPAS.com - Bayi bisa terinfeksi penyakit sifilis dengan gejala yang terkadang tidak terlihat seketika lahir.
Mengutip University of Florida Health (UFHealth), ibu hamil yang mengidap penyakit sifilis sebelum atau selama kehamilan dapat menularkannya pada bayi dalam kandungan, yang disebut sebagai sifilis kongenital.
Penyakit sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, yang ditularkan dari tubuh ibu ke anak selama perkembangan janin atau saat proses bersalin.
Baca juga: 4 Tahap Infeksi Sifilis dan Tanda-tandanya
Hampir setengah dari semua bayi yang terinfeksi penyakit sifilis saat dalam kandungan meninggal sesaat sebelum atau setelah lahir.
Oleh karena itu, penyakit sifilis kongenital didefinisikan sebagai infeksi parah, melumpuhkan, dan sering kali mengancam jiwa bayi.
Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang tanda-tanda sifilis pada bayi yang ahrus diwaspadai para orangtua.
Baca juga: 4 Faktor Risiko Penyebab Sifilis yang Perlu Diwaspadai
Disari dari WebMD dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gejala sifilis pada bayi cenderung mulai muncul pada usia 3 sampai 14 minggu.
Tanda-tanda sifilis kongenital di tahap awal meliputi:
Baca juga: 5 Komplikasi Sifilis yang Harus Diwaspadai
Beberapa bayi mungkin lahir tanpa tanda-tanda klinis, tetapi mereka akan terus mengembangkan manifestasi tahap akhir dari sifilis kongenital yang tidak diobati.
Manifestasi itu meliputi keterlambatan perkembangan, manifestasi neurologis, dan tanda fisik sifilis kongenital lanjut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.