KOMPAS.com - Mengenali tanda-tanda neuropati perifer pada penderita diabetes sejak dini membantu mengurangi tingkat keparahan dan kematian.
Mengutip National Center for Biotechnology Information (NCBI), neuropati perifer (peripheral neuropathy/PN) adalah penyakit klinis jangka panjang (kronis) yang terjadi karena kerusakan saraf perifer (saraf tepi).
Baca juga: Waspadai Diabetes Faktor Risiko Utama Neuropati Perifer
Ada banyak penyebab neuropati perifer, tetapi yang paling umum disebabkan oleh diabetes.
Ini disebut sebagai subtipe yang bernama neuropati perifer diabetik (diabetic peripheral neuropathy/DPN).
Literatur melaporkan bahwa 50-66 persen pasien dengan diabetes militus pada akhirnya akan mengembangkan neuropati perifer selama hidup mereka.
Penyebab neuropati perifer diabetik adalah karena gula darah yang terus-menerus tinggi akan merusak pembuluh darah kecil, menghambat oksigen dan nutrisi masuk ke saraf.
Semakin lama, itu merusak saraf dan mengganggu fungsinya untuk mengirim sinyal informasi dari otak dan sumsum tulang belakang (sistem saraf pusat) ke seluruh tubuh Anda.
Baca juga: Kenali Apa Itu Neuropati Perifer, Penyebab, dan Tanda-tandanya
Dalam acara "Demystifying Neuropathy Forum" pada Jumat (19/5/2023), Aalok Agrawal, Wakil Presiden Senior P&G Health, Asia, India, Timur Tengah & Afrika menyebutkan tingginya risiko neuropati perifer pada pasien diabetes.
"Satu dari 10 orang dan 1 dari 2 penderita diabetes menderita neuropati perifer," kata Agrawal.
Di Indonesia, jumlah penderita diabetes meningkat dari 10,7 juta pada 2019 menjadi 19,5 juta pada 2021.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.