KOMPAS.com - Banyak faktor risiko penyebab neuropati perifer, salah satu yang paling tinggi adalah diabetes.
Neuropati perifer adalah kondisi ketika saraf tepi (perifer) mengalami kerusakan karena sebab tertentu.
Mengutip Mayo Clinic, diabetes menjadi penyebab neuropati perifer karena kadar gula darah tinggi akan merusak saraf dan mengganggu kemampuan untuk mengirim sinyal.
Baca juga: Kenali Apa Itu Neuropati, Penyebab, dan Tanda-tandanya
Gula darah tinggi juga melemahkan dinding pembuluh darah kecil (kapiler) yang memasok oksigen dan nutrisi ke saraf.
"Satu dari sepuluh orang dan satu dari dua penderita diabetes menderita neuropati perifer," kata Aalok Agrawal, Wakil Presiden Senior P&G Health, Asia, India, Timur Tengah & Afrika dalam acara "Demystifying Neuropathy Forum" pada Jumat (19/5/2023).
Di wilayah Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika pada 2021, terdapat 393 juta pasien diabetes dan diperkirakan pada 2045 penderita diabetes akan meningkat menjadi 603 juta.
Artinya, kemungkinan kasus neuropati perifer akan semakin meningkat juga seiring dengan peningkatan jumlah penderita diabetes.
Namun, kebanyakan penderita diabetes tidak menyadari bahwa penyakit neuropati perifer juga sedang berkembang dalam tubuhnya.
Baca juga: 12 Penyebab Neuropati yang Harus Diwaspadai
"Lebih dari 50 persen dari mereka (pasien diabetes) tidak mengetahui bahwa mereka mengidap penyakit tersebut (neuropati perifer)," ucap Prof. Rainer Freynhagen, Kepala Departemen Anestesiologi, Perawatan Intensif, dan Pengobatan Nyeri di Rumah Sakit Benedictus Tutzing & Feldafing Jerman.
Prof. Freynhagen mengatakan bahwa mengidentifikasi pasien dengan neuropati perifer bukanlah hal yang sulit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.