Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DR. dr. Arya Tjipta, Sp. B.P.R.E., Subsp.K.M(K)
Dokter

Dokter Spesialis Bedah Plastik

Sunat dalam Perspektif Medis: Mengungkap Fakta dan Mitos

Kompas.com - 27/05/2023, 10:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
  1. Meningkatkan kebersihan: Sirkumsisi dapat memudahkan pembersihan penis, sehingga mengurangi risiko infeksi.
  2. Mengurangi risiko infeksi saluran kemih (ISK): Sirkumsisi dapat mengurangi risiko ISK pada bayi dan anak laki-laki.
  3. Mengurangi risiko penyakit menular seksual (PMS): Sirkumsisi telah terbukti mengurangi risiko penularan HIV, herpes, dan human papillomavirus (HPV) pada laki-laki.
  4. Mencegah fimosis dan parafimosis: Sirkumsisi menghilangkan risiko terjadinya kondisi fimosis (prepusium yang terlalu sempit) dan parafimosis (prepusium yang terjepit di belakang glans penis).

Sirkumsisi adalah prosedur yang umumnya aman. Namun seperti pembedahan lainnya, terdapat risiko yang harus dipertimbangkan, seperti:

  1. Infeksi: Risiko infeksi pada luka sirkumsisi bisa terjadi, meskipun jarang.
  2. Perdarahan: Risiko perdarahan berlebihan bisa terjadi, tetapi umumnya jarang.
  3. Komplikasi: Beberapa kasus melaporkan masalah seperti gangguan buang air kecil, jaringan parut, atau kerusakan glans penis.

Kontroversi Sirkumsisi anak perempuan

Sirkumsisi pada anak perempuan, yang juga dikenal sebagai mutilasi genital perempuan (Female Genitalia Mutilation = FGM), melibatkan pengangkatan total atau sebagian dari alat kelamin perempuan eksternal.

Praktik ini sering kali dilakukan tanpa anestesi dan oleh tenaga non-medis.

FGM merupakan praktik yang sangat kontroversial dan pada beberapa negara dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia.

Alasan di balik praktik ini umumnya bersifat budaya, tradisi, atau agama, meskipun tidak ada dasar agama yang membenarkan praktik ini.

FGM diketahui tidak memiliki manfaat kesehatan, malah justru membawa banyak risiko dan komplikasi, seperti:

  1. Rasa sakit yang luar biasa dan trauma psikologis, jika dilakukan pada Anak usia yang sudah beranjak remaja.
  2. Perdarahan berlebih dan infeksi.
  3. Komplikasi saat buang air kecil dan haid.
  4. Masalah seksual dan kesuburan.
  5. Komplikasi saat melahirkan dan risiko kematian bayi.

Banyak negara telah melarang praktik FGM, dan bahkan organisasi internasional seperti PBB dan WHO mengadvokasi untuk penghapusan praktik ini di seluruh dunia.

Sirkumsisi pada laki-laki adalah prosedur medis yang umum dan memiliki beberapa manfaat kesehatan, meskipun juga membawa risiko yang perlu dipertimbangkan.

Dalam konteks medis, sirkumsisi pada anak perempuan atau FGM tidak memiliki dasar ilmiah dan dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia.

Penting untuk mengedukasi masyarakat tentang praktik ini, terutama tentang risiko dan dampaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com