Dr. Dimas menekankan bahwa rokok elektrik memiliki efek samping berbahaya baik untuk sistem respiratorik dan sistem tubuh lainnya.
Efek samping rokok elektrik bagi sistem respiratorik meliputi berikut:
"Tentu saja ini meningkatkan komplikasi respiratorik," ucapnya.
Baca juga: Mengapa Merokok Menyebabkan Impotensi?
Sedangkan, efek samping rokok elektrik bagi sistem tubuh lainnya meliputi berikut:
"Ini akan menyebabkan inflamasi sistemik dan disfungsi endotel, yang akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular," terangnya.
Baca juga: Cara Mencegah Kecanduan Rokok pada Remaja yang Harus Diperhatikan
Dengan demikian, Dr. Dimas menyarankan kepada semua remaja maupun orang dewasa untuk tidak coba-coba menggunakan rokok elektrik, jika tidak pernah menggunakan produk tembakau sebelumnya.
"Sekarang kalau remaja kita mencoba-coba rokok elektrik, kemungkinan besar tetap akan menjadi perokok konvensional yang tentu akan meningkatkan risiko kesehatan mereka," tuturnya.
Rokok elektrik bisa digunakan hanya sebagai alternatif untuk mereka yang ingin berhenti merokok konvensional.
Ini pun masih menjadi kajian para ilmuwan tentang apakah rokok elektrik efektif untuk menghentikan kebiasaan merokok.
Baca juga: Apakah Paru-paru Perokok Kembali Normal Setelah Berhenti Merokok?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.