Juru bicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, menyatakan bahwa pemerintah saat ini memprioritaskan screening PPOK.
“Penyakit paru meningkatkan mortalitas dan kesakitannya. Makanya kita masukan ke prioritas screening,” tuturnya.
Baca juga: Kenali, 3 Sumber Polusi Udara di Dalam Ruangan
Tak hanya itu, Syahril juga mengungkap bahwa pemerintah juga sudah mengatur beberapa kebijakan terkait rokok untuk menekan angka kejadian PPOK.
Selain rokok, Syahril juga mengajak masyarakat waspada terhadap faktor risiko yang dapat menyebabkan PPOK seperti polusi udara yang buruk.
Masyarakat juga diajak untuk melakukan deteksi dini jika memiliki faktor risiko PPOK, menjauhi rokok, dan menggunakan masker di lingkungan yang berpolusi.
“Memang asap rokok itu penyebab yang utama. Tapi kualitas udara, asap kendaraan juga bisa merusak paru dan menimbulkan PPOK,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya