KOMPAS.com - Keguguran merupakan pukulan keras bagi wanita hamil, apalagi jika mereka sudah mendambakan seorang anak sejak lama.
Jika Anda mengalami keguguran pada trimester pertama, Anda dapat memilih untuk menunggu 7 hingga 14 hari setelah keguguran agar jaringannya keluar secara alami.
Jika jaringan tidak keluar secara alami atau Anda memiliki tanda-tanda infeksi, dokter akan merekomendasikan dilatasi dan kuret.
Jika rasa sakit dan pendarahan berkurang atau berhenti sama sekali selama waktu ini, biasanya Anda tidak memerlukan perawatan khusus.
Anda juga disarankan untuk melakukan tes kehamilan setelah tiga minggu. Jika hasil tes menunjukan Anda masih hamil, Anda mungkin memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Mitos Hamil Anak Lelaki, Bisakah Dipercaya?
Selain menunggu jaringan yang tersisa keluar dengan sendirinya, dokter terkadang menyarankan untuk mengeluarkan jaringan tersebut menggunakan obat.
Obat tersebut berfungsi untuk membuka serviks agar jaringan keluar dengan mudah.
Biasanya, obat berupa tablet yang dimasukan ke dalam vagina. Kemudian obat tersebut akan larut dan bekerja dalam beberapa jam.
Setelah itu, Anda bisa mengalami gejala yang mirip dengan menstruasi berat, seperti kram dan pendarahan vagina yang banyak. Biasanya, pendarahan ini terjadi hingga tiga minggu.
Dalam beberapa kasus, pasien yang keguguran juga memerlukan operasi untuk mengangkat jaringan kehamilan yang tersisa.
Pasien mungkin disarankan untuk segera menjalani operasi jika mengalami pendarahan berat terus menerus dan jaringan kehamilan telah terinfeksi.
Pembedahan melibatkan pengangkatan jaringan yang tersisa di rahim Anda dengan alat pengisap.
Setelah mengalami keguguran, pasien biasanya akan merasakan rasa sakit dan pendarahan, yang mirip dengan menstruasi.
Kondisi tersebut biasanya terjadi selama dua minggu. Untuk mengatasinya, Anda bisa minum obat penghilang rasa sakit.
Pasien akan mengalami periode menstruasi berikutnya dalam empat sampai enam minggu setelah keguguran.
Anda juga harus menemui dokter atau datangi unit gawat darurat rumah sakit jika Anda mengalami nyeri hebat dan pendarahan hebat, keputihan yang tidak normal, (terutama jika berbau), atau demam.
Gejala-gejala ini bisa menunjukan tanda infeksi atau adanya jaringan tertinggal. Anda juga harus menghindari seks vaginal sampai pendarahan berhenti dan Anda merasa nyaman.
Anda bisa menggunakan pembalut sampai pendarahan berhenti. Setelah empat hingga enam minggu usai keguguran, Anda harus kembali menemui dokter untuk melakukan pemeriksaan.
Baca juga: 3 Cara untuk Tingkatkan Peluang Hamil Anak Perempuan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.