KOMPAS.com - Anda pasti tidak asing lagi dengan penyakit campak, bukan? Ya, penyakit ini rentan terjadi di kalangan anak-anak.
Campak adalah penyakit akibat virus dari famili Paramyxovirus. Penyakit ini biasanya ditandai dengan munculnya ruam merah pada kulit.
Campak juga menjadi salah satu penyakit yang paling menular dan bisa memicu masalah medis serius hingga kematian.
Campak menyebar ketika manusia menghirup atau melakukan kontak langsung dengan cairan yang terinfeksi virus.
Jadi, penyakit ini menyebar lewat tetesan yang disemprotkan ke udara ketika seseorang dengan campak bersin atau batuk.
Seseorang yang terpapar virus penyebab campak biasanya menunjukkan gejala tujuh hingga 14 hari kemudian.
Penderita campak dapat menyebarkan penyakit paling cepat empat hari sebelum ruam muncul.
Penyakit ini paling menular saat pasien demam, pilek, dan batuk.
Orang yang memiliki sistem kekebalan lemah karena kondisi lain (seperti HIV dan AIDS) dapat menyebarkan virus campak sampai sembuh.
Baca juga: Anak Terkena Campak, Apa yang Harus Dilakukan Orangtua?
Sebenarnya, tidak ada pengobatan medis khusus untuk mengatasi campak.
Dokter biasanya mengatasi penyakit ini dengan mengelola gejala. Oleh karena itu, saat anak And aterkena campak, dokter biasanya menyarankan orang tua untuk melakukan hal berikut:
Jangan pernah memberikan aspirin kepada anak yang memiliki penyakit akibat virus, karena bisa memicu indrom Reye, yang dapat mengancam jiwa.
Anak-anak yang mengalami campak juga harus mendapatkan pengawasan ketat dari dokter.
Sebab dalam beberapa kasus, penyakit campak bisa menyebabkan infeksi telinga, diare, radang paru-paru, iritasi dan pembengkakan otak.
Anak-anak penderita campak harus menghindari kontak dengan orang lain selama empat hari setelah ruam muncul.