KOMPAS.com - Pernahkah Anda mendegar bahwa setelah operasi pasien harus buang gas atau kentut?
Ya, setelah menjalani operasi biasanya petugas medis akan menanyakan kepada pasien apakah mereka sudah kentut.
Beberapa orang pasti akan merasa malu ketika mendengar pertanyaan tersebut. Namun, tahukah Anda bahwa kentut setelah operasi itu penting?
Selama operasi kita dalam kondisi tidak sadar akibat anestesi atau obat bius yang diberikan oleh dokter.
Obat tersebut dapat memperlambat atau bahkan menghentikan usus memindahkan sesuatu dari perut Anda melalui saluran pencernaan.
Nah, kondisi ini dikenal dengan istilah post-operative ileus atau POI.
Baca juga: Meski Aman Dilakukan, Ini Efek Samping Operasi Bariatrik
POI bisa membuat usus butuh waktu lebih lama untuk pulih dari anestesi daripada organ tubuh lainnya.
POI bisa ringan atau bisa cukup parah sehingga membutuhkan perawatan medis.
Selama berada dalam pengaruh bius, biasanya udara bisa terperangkap di perut.
Terkadang, obat penghilang rasa sakit yang diberikan dokter juga bisa memicu pembentukan gas.
Hal inilah yang membuat Anda harus kentut setelah menjalani operasi.
Karena itu, dokter biasanya tidak mengizinkan pasien yang sudah menjalani operasi untuk keluar dari rumah sakit sebelum kentut.
Jika Anda tidak kentut, hal itu justru bisa menandakan bahwa sistem pencernaan Anda belum bekerja efektif.
Hal ini bisa menyebabkan mual, kembung, muntah, nyeri perut, hingga susah buang air besar.
Sebenarnya, kentut akan terjadi secara normal setelah Anda operasi.