KOMPAS.com - Campak adalah salah satu penyakit menular yang sering terjadi pada anak-anak. Namun, apakah penyakit campak bisa disembuhkan?
Ya, untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana campak menular dan apa penyebabnya.
Virus campak menular melalui tetesan kecil atau droplet orang yang sudah terinfeksi.
Anda bisa terkena campak jika menghirup atau terpapar droplet tersebut.
Menyentuh permukaan benda yang sudah terkontaminasi droplet dari orang yang terkena campak juga bisa membuat Anda mengalami penyakit yang sama.
Virus campak bisa bertahan selama beberapa jam di permukaan benda.
Biasanya, orang yang mengalami campak bisa menularkan virus tersebut sejak gejala berkembang hingga sekitar empat hari setelah ruam pertama muncul.
Baca juga: Kerap Menyerang Anak-Anak, Apakah Orang Dewasa Bisa Terkena Campak?
Sayangnya, hingga saat ini belum ada obat yang bisa digunakan untuk menyembuthkan campak.
Dokter hanya menggunakan pengobatan untuk mengatasi gejala penyakit.
Jika Anda mengalami penyakit campak, biasanya penyakit ini akan hilang dalam waktu tujuh hingga 10 hari tanpa menimbulkan masalah lebih lanjut.
Setelah Anda menderita campak, tubuh Anda membangun resistensi (kekebalan) terhadap virus. Sangat tidak mungkin Anda akan mengalami campak lagi.
Namun, campak dapat menyebabkan komplikasi serius dan berpotensi mengancam jiwa pada beberapa orang, terutama jika kekebalan tubuh mereka lemah.
Komplikasi yang terjadi bisa berupa infeksi paru-paru (pneumonia) dan otak (ensefalitis).
Jika Anda telah terpapar virus campak, Anda bisa melakukan vaksinasi dalam waktu 72 jam usai terpapar virus tersebut.
Hal ini bisa dilakukan juga untuk bayi. Jika campak masih berkembang, biasanya gejalanya lebih ringan dan berlangsung dalam waktu yang lebih singkat.
Untuk anita hamil, bayi, dan orang dengan sistem kekebalan lemah yang terpapar virus dapat menerima suntikan protein (antibodi) yang disebut globulin serum imun.
Ketika diberikan dalam waktu enam hari setelah terpapar virus campak, antibodi ini dapat mencegah campak atau mengurangi gejala yang parah.
Obat yang digunakan untuk mengatasi campak biasanya pereda demam, antibiotik, dan vitamin A.
Baca juga: Berbagai Hal Seputar Campak yang Harus Orangtua Ketahui
Pereda demam bisa diberikan saat orang yang terkena campak menunjukan gejala demam. Anda dapat menggunakan obat pereda demam bebas seperti acetaminophen (Tylenol, lainnya), ibuprofen (Advil, Motrin IB, Children's Motrin, lainnya) atau naproxen sodium (Aleve).
Sementara itu, antibiotik biasanya diresepkan dokter saat pasien sudah mengalami infeksi bakteri, seperti pneumonia atau infeksi telinga.
Pasien yang memiliki asupan vitamin A rendah lebih mungkin mengalami kasus campak yang lebih parah. Mengonsumsi vitamin A dapat mengurangi keparahan infeksi campak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya