Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2023, 19:31 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Tahukah Anda bahwa gigitan kucing juga bisa menularkan rabies?

Tak hanya anjing, kucing juga menjadi salah satu hewan yang menularkan rabies pada manusia.

Jika Anda pecinta kucing, maka sebaiknya berhati-hati.

Namun, bukan berarti Anda harus menjauh sepenuhnya dari kucing. Hal yang harus Anda lakukan adalah memahami tanda-tanda rabies pada kucing dan melakukan langkah pencegahan.

Tanda-tanda rabies pada kucing

Rabies adalah penyakit infeksi virus yang mempengaruhi sistem saraf pusat mamalia. Virus akan menyebar ke tubuh berawal dari lokasi gigitan atau luka terbuka.

Setelah itu, virus akan bergerak melalui tubuh di sepanjang saraf hingga mencapai otak.

Begitu rabies mencapai otak, hewan yang terinfeksi akan mulai menunjukkan gejala dan biasanya akan mati dalam waktu tujuh hari.

Kucing bisa terkena rabies dari gigitan hewan liar yang terinfeksi, seperti rakun, sigung, rubah, atau kelelawar.

Semakin banyak kontak kucing Anda dengan hewan liar, semakin tinggi risiko infeksinya.

Baca juga: Bisakah Gigitan Kucing Menyebabkan Rabies?

Ketika kucing sudah terkena rabies, biasanya mereka akan menunjukan gejala berikut:

  • Perubahan perilaku

Kucing yang biasanya tenang bisa menjadi bersemangat atau gelisah. Kucing ekstrovert mungkin menjadi pemurung dan mungkin mengasingkan diri.

  • Agresif

Kucing bisa menjadi bersemangat, agresif, dan kejam terhadap manusia atau hewan lain.

  • Mengeluarkan liur

Rabies dapat memengaruhi otot di mulut kucing sehingga tidak bisa menelan. Mereka bisa mengeluarkan air liur atau busa di mulut.

  • Kehilangan kontrol otot

Tahap akhir rabies menyebabkan kelumpuhan dan koma.

Baca juga: Apakah Rabies Bisa Disembuhkan? Simak Faktanya...

Apa yang harus dilakukan jika kucing peliharaan terkena rabies?

Ketika kucing peliharan Anda digigit hewan liar, sebaiknya segera bawa mereka ke dokter hewan.

Biasanya, dokter hewan akan langsung memberi suntikan vaksin rabies untuk menghentikan virus agar tidak menyebar.

Dokter hewan juga akan meminta Anda untuk mengisolasi kucing Anda dan mengawasinya selama beberapa minggu untuk melihat apakah mereka mengalami gejala.

Tergantung di mana Anda tinggal, mungkin juga perlu memberi tahu pejabat daerah sehingga potensi paparan manusia dapat diidentifikasi.

Mereka mungkin meminta kucing Anda untuk dikarantina (baik di rumah atau di fasilitas yang disetujui).

Kucing yang terkena rabies bisa menularkan penyakit tersebut ke pemiliknya.

Penularan tersebut biasanya berlangsung melalui gigitan. Jika Anda digigit oleh kucing yang terindikasi rabies, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan vaksin dan serangkaian pengobatan.

Rabies pada kucing tidak langsung terlihat. Ada fase inkubasi setelah paparan yang berlangsung beberapa minggu - dan bahkan hingga satu tahun - saat kucing tidak menunjukkan tanda-tanda rabies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Health
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Health
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Health
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Health
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Health
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Health
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Health
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Health
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Health
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Health
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Health
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Health
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Health
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau