Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyebab Bayi Alami Mimpi Buruk, Orangtua Perlu Tahu

Kompas.com - 29/06/2023, 19:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

GERD bisa mengakibatkan si kecil rewel, susah tidur, takut memejamkan mata, hingga mengalami mimpi buruk jika dipaksa tidur.

Peristiwa menakutkan hingga penyakit GERD yang dialami bayi bisa memicu mimpi buruk ketika si kecil berada dalam keadaan tidur nyenyak atau REM rapid eye movement).

Dengan mengetahui penyebab mimpi buruk, ayah dan bunda dapat menjaga si kecil agar terhindar dari penyebab pemicu tersebut.

Baca juga: Ini Penjelasan Kenapa Orang Bisa Mimpi Saat Tidur

Bagaimana cara mengatasi mimpi buruk pada bayi?

Berikut cara mengatasi mimpi buruk pada bayi, yaitu:

  1. Beri pelukan kepada bayi sesegera mungkin agar si kecil merasa tenang.
  2. Sentuh tangan atau anggota tubuh si kecil lainnya agar mereka meyakini ayah atau ibunya datang untuk menemaninya.
  3. Setelah anak merasa tenang, ayah dan bunda bisa mencoba menjelaskan kepada sang buah hati bahwa ia baru saja mengami mimpi buruk.
  4. Kemudian Anda dapat membantu si kecil untuk memahami bahwa itu hanya sekadar mimpi, bukan sesuatu yang bisa membahayakan dalam kehidupan nyata.
  5. Ubah suasana hati si kecil dengan cerita lucu, lelucon, atau percakapan ringan lainnya.
  6. Nyanyikan lagu pengantar tidur agar si kecil kembali rileks.

Sebaiknya segera konsultasi ke dokter jika bayi tetap menangis atau susah ditenangkan setelah ayah dan bunda melakukan cara di atas.

Mimpi buruk bisa menjadi salah satu gejala si kecil mengalai masalah kesehatan seperti epilepsi dan sleep apnea yang dapat mengganggu proses tumbuh kembang anak.

Dengan periksa ke dokter, orangtua bisa mengetahui penyebab pasti serta perawatan yang tepat agar bayinya tak lagi mengalami mimpi buruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com