Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Asam Lambung Bisa Menyebabkan Kematian? Berikut Faktanya...

Kompas.com - 02/07/2023, 08:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Apakah asam lambung bisa menyebabkan kematian?

Ya, bagi beberapa orang rasanya tidak percaya jika asam lambung bisa membahayakan nyawa.

Sebab, tak sedikit pula yang menganggap penyakit ini sebagai masalah kesehatan sepele.

Untuk diketahui, asam lambung terjadi saat cairan untuk mencerna makanan dari perut naik ke kerongkongan, saluran yang menghubungkan mulut dan perut.

Biasanya, asam lambung menjadi salah satu tanda penyakit gastroesophageal reflux (GERD).

Gejalanya bisa berupa mual, muntah, dan nyeri di perut atau ulu hati. Gerd sebenarnya bukanlah kondisi yang mengancam jiwa.

Namun jika dibiarkan begitu saja, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi serius.

Baca juga: 5 Masalah Kesehatan yang Rentan Terjadi Pada Pemilik Payudara Besar

Apakah asam lambung menyebabkan kematian?

Asam lambung ringan sebenarnya tidak memicu masalah serius meski menyebabkan kita merasa tidak nyaman.

Namun jika asam lambung terjadi lebih dari dua kali seminggu, hal itu bisa menjadi pertanda GERD.

Orang yang mengalami GERD biasanya juga mengalami gejala berupa bau mulut, nyeri di dada, sulit menelan, gangguan pencernaan, mual, sakit tenggorokan, dan batuk.

Dalam beberapa kasus, GERD dapat menyebabkan komplikasi. Komplikasi tersebut bisa bersifat serius hingga mengancam jiwa.

Publikasi Harvard juga menyebutkan bahwa asam lambung dalam jangka panjang bisa merusak kerongkongan dan menyebabkan kondisi yang dikenal dengan nama esofagus barret.

Esofagus barret bisa menjadi cikal bakal penyakit kanker kerongkongan.

Esofagus barret juga mempengaruhi skeitar 10 hingga 15 persen orang yang memiliki GERD.

Kapan saatnya berobat ke dokter?

Naiknya asam lambung jangan dibiarkan begitu saja. Anda harus segera menemui dokter jika gejala GERD atau naiknya asam lambung terjadi lebih dari beberapa kali seminggu, meskipun gejalanya ringan.

Anda juga harus menemui dokter jika Anda rutin mengonsumsi antasida atau obat asam lambung yang dijual bebas.

Antasida memang dapat membantu menetralkan asam lambung, tetapi tidak menyembuhkan peradangan di kerongkongan.

Penggunaan antasida berlebihan juga bisa memicu efek samping, seperti konstipasi, masalah pernapasan, dan osteoporosis.

Baca juga: Bisakah Anak-anak Mengalami Kolesterol Tinggi? Berikut Faktanya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau