KOMPAS.com - Kabut otak atau dikenal dengan istilah brain fog adalah kondisi ketika seseorang mengalami penurunan kemampuan berpikir secara tiba-tiba.
Seseorang yang mengalami brain fog umumnya mengalami gangguan kognitif, seperti linglung atau sering ngeblank, susah fokus, pusing, hingga pelupa.
Beberapa orang mungkin mendefinisikan brain fog sebagai kelelahan mental, sehingga menggangu proses berpikir.
Baca juga: Mengenal Gejala Brain Fog, Gangguan Ingatan Penderita Covid-19
Dikutip dari Healthline, berikut beberapa penyebab kabut otak yang mungkin perlu kita ketahui.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di National Library of Medicine pada 2017, stres bisa meningkatkan tekanan darah, melemahkan sistem kekebalan tubuh, hingga memicu depresi.
Kondisi itu lama kelamaan bisa mengakibatkan kelelahan otak. Ketika otak lelah, Anda akan kesulitan berpikir, fokus, dan mengingat sesuatu.
Kebiasaan begadang atau kualitas tidur yang buruk dapat mengganggu atau menurunkan fungsi otak.
Penurunan fungsi otak mengakibatkan sulit berkonsetrasi. Oleh sebab itu, orang dewasa sebaiknya mendapat waktu tidur yang cukup yaitu selama 8 jam.
Penyebab brain fog selanjutnya yaitu perubahan hormon. Kondisi ini paling sering terjadi pada ibu hamil.
Untuk diketahui, seorang wanita mengalami peningkatan hormon progesteron dan estrogen selama kehamilan.
Perubahan hormon tersebut mempengaruhi daya ingat dan menyebabkan gangguan kognitif jangka pendek.
Demikian pula, penurunan kadar estrogen saat wanita mengalami menopause bisa mengakibatkan penurunan daya ingat atau menjadi pelupa, susah berkonsentrasi, dan kabut otak.
Baca juga: Memahami Penyebab Brain Fog atau Lupa Ingatan Mendadak pada Wanita
Diet atau pola makan tertentu juga bisa mengakibatkan seseorang mengalami kabut otak.
Beberapa makanan yang dapat mengakibatkan brain fog yaitu aspartam, kacang-kacangan, serta produk susu.
Selain itu, orang yang kekurangan asupan vitamin B12 juga berisiko mengalami penurunan daya ingat hingga susah fokus akibat kabut otak.