KOMPAS.com - Untuk menyelamatkan penderita serangan stroke dari risiko cacat atau meninggal dunia, ada periode emas untuk perawatan stroke.
Dr. Mursyid Bustami, Sp.S.(K.), K.I.C., M.A.R.S. dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional menyebutkan, pertolongan pertama untuk penderita stroke adalah membawa penderita sesegara mungkin ke rumah sakit.
“Tidak ada cara lain kalau terkena stroke, segera ke rumah sakit. Langsung,” kata Mursyid, dikutip dari Mediakom (4/7/2023).
Baca juga: 4 Perbedaan Stroke Iskemik dan Hemoragik yang Perlu Diketahui
Menurut Mursyid, penderita perlu segera dibawa ke pusat layanan kesehatan karena terdapat periode emas dalam perawatan stroke.
Semakin cepat penderita stroke diberikan pertolongan medis, maka semakin kecil tingkat kerusakan otak, risiko cacat, dan kematian.
Baca juga: 8 Cara Mencegah Stroke di Usia Muda, Simak Penjelasan Dokter Berikut…
Menurut Dokter Mursyid, periode emas perawatan stroke adalah waktu krusial untuk penanganan stroke. Lamanya periode emas ini 4,5 jam setelah serangan stroke pertama.
Namun, ada baiknya penderita dibawa ke rumah sakit maksimal dua jam setelah terjadinya serangan stroke.
Lebih lanjut Mursyid menjelaskan, waktu sangat krusial bagi perawatan stroke karena terkait tingkat kerusakan sel akibat gangguan fungsi otak.
“Ketika seseorang kena stroke, dalam 1 menit, 32.000 sel mati. Dalam 1 jam, sekitar 120 juta sel mati. Kalau banyak sel yang rusak, maka risiko cacatnya semakin banyak,” jelas dia.
Mengingat waktu krusial untuk menyelamatkan penderita dari risiko cacat dan kematian, Mursyid mengatakan saat ini banyak rumah sakit yang menyediakan perawatan stroke kurang dari 1 jam, khususnya untuk stroke iskemik atau penyumbatan pembuluh darah di otak.
Baca juga: 7 Gejala Stroke Pendarahan Otak yang Pantang Disepelekan
Dokter Mursyid menjelaskan perawatan stroke bisa berbeda-beda, tergantung jenis stroke dan tingkat keparahan penyakit. Berikut beberapa di antaranya:
Penderita stroke iskemik atau penyumbatan pembuluh darah akan diberikan obat trombolisis. Obat ini berguna untuk mengurai penyumbatan agar aliran darah kembali lancar
Apabila penyumbatan terjadi pembuluh darah besar, tenaga kesehatan akan mengambil sumbatan dengan dengan alat bantu kateterisasi bernama CathLab.
Baca juga: 7 Penyebab Stroke Pendarahan Otak, Bisa Hipertensi sampai Aneurisma
Apabila terjadi stroke hemoragik atau pendarahan pada pembuluh darah, penderita stroke perlu dioperasi. Operasi ini bertujuan untuk menambal pembuluh darah yang pecah dengan alat sejenis klip.
Setelah tindakan medis untuk pertolongan pertama stroke, penderita lantas menjalani perawatan untuk pemulihan sembari menanti kondisi kesehatan penderita stabil.