Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Komplikasi Obesitas, Termasuk Penyakit Jantung dan Kanker

Kompas.com - 09/07/2023, 08:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Tidak sekadar membuat tubuh terlihat gemuk, obesitas dapat memicu komplikasi fatal yang mengancam jiwa, seperti penyakit jantung dan kanker.

Untuk diketahui, obesitas atau kelebihan berat badan ditandai dengan beberapa gejala, meliputi:

  • Indeks massa tubuh (BMI) di atas 4
  • Kelebihan lemak tubuh, terutama di sekitar pinggang
  • Sesak napas
  • Mengeluarkan keringat lebih banyak dari biasanya
  • Susah tidur
  • Nyeri punggung dan persendian

Baca juga: 12 Penyebab Obesitas yang Perlu Diperhatikan

Obesitas merupakan kondisi yang sebaiknya tidak disepelekan. Pasalnya, berat badan berlebih dapat memicu kondisi kronis dan penyakit yang mengancam jiwa.

Komplikasi obesitas

Disarikan dari Verywell Health dan Mayo Clinic, berikut beberapa komplikasi obesitas yang perlu Anda ketahui.

  • Penyakit kardiovaskular

Obesitas merupakan pemicu masalah kardiovaskular, seperti serangan jantung, penyakit jantung koroner, hingga stroke.

Hal ini karena orang dengan kelebihan berat badan cenderung memiliki kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi yang meningkatkan risiko penyakit jantung.

  • Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 atau diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang dipicu oleh gaya hidup tidak sehat, termasuk konsumsi makanan tinggi gula, kurang berolahraga, hingga kelebihan berat badan.

Berat badan berlebih atau obesitas menjadi faktor risiko pemicu diabetes karena timbunan lemak mengakibatkan tubuh lebih sulit menghasilkan insulin (resistensi insulin).

Padahal, insulin bermanfaat untuk membantu penyerapan glukosa ke dalam sel-sel tubuh demi mengendalikan kadar gula darah.

Dilansir dari Mayo Clinic, obesitas ternyata dapat meningkatkan risiko kanker rahim, serviks, ovarium, payudara, usus besar, pankreas, ginjal, hati, hingga prostat.

Baca juga: 3 Komplikasi Obesitas pada Anak yang Mengancam Jiwa

  • Gangguan kesuburan

Penumpukan lemak di dalam tubuh pada wanita yang mengalami obesitas dapat meningkatkan respons hormon estrogen.

Hal itu mengakibatkan gangguan kesuburan atau infertilitas.

Selain itu, jumlah lemak di dalam perut juga mengakibatkan tuba dalam rahim menjadi sempit, sehingga mengganggu proses fertilisasi atau pembuahan.

  • Osteoartritis

Dikutip dari UPK Kemkes, osteoartritis adalah penyakit yang timbul akibat kerusakan jaringan tulang rawan yang melapisi tulang.

Kerusakan jaringan tulang rawan tersebut salah satunya dipicu oleh timbunan lemak. Sehingga, orang dengan berat badan berlebih atau obesitas berisiko mengalai kondisi ini.

Penderita osteoartritis umumnya mengeluhkan kondisi seperti rasa sakit pada sendi ketika digerakkan, lutut atau panggil terasa kaku dan sulit digerakkan, hingga pembengkakan sendi.

  • Sleep apnea

Timbunan lemak di area leher dan lidah dapat menyumbat saluran udara.

Kondisi tersebut lama kelamaan bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan tidur sleep apnea.

Gejalanya meliputi mendengkur keras dan merasa lelah walaupun telah tidur semalaman.

Baca juga: Atasi Obesitas dan Fatty Liver Tanpa Bedah dengan Endoskopi Bariatrik

Obesitas atau kelebihan berat badan dapat terjadi pada siapa saja, tanpa mengenal usia atau jenis kelamin.

Obesitas menyebabkan kondisi seperti sesak napas, kelelahan, hingga nyeri sendi.

Berat badan berlebih juga menyebabkan seseorang mengalai masalah psikologis, termasuk rendah diri dan depresi akibat pandangan sosial.

Masalah kesehatan seperti penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, hingga sleep apnea juga bisa timbul akibat obesitas.

Karena itu, orang yang mengalami obesitas perlu mengatur pola makan dan memperbanyak aktivitas fisik agar bisa memiliki berat badan yang normal.

Disarankan pula untuk berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mencari tahu tentang diet yang tepat sesuai kondisinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com