KOMPAS.com - Obesitas dapat terjadi pada semua usia, termasuk anak-anak. Kondisi ini harus menjadi perhatian orangtua karena bisa memicu berbagai komplikasi.
Obesitas pada anak didiagnosis melalui penimbangan berat badan, pengukuran panjang atau tinggi badan, lalu menghitung indeks massa tubuh.
Baca juga: Stres Bisa Memicu Obesitas, Kok Bisa?
Anak-anak yang mengalami kelebihan berat badaan umumnya ditandai dengan kondisi berikut:
Kelebihan berat badan pada anak bukan kondisi yang bisa dianggap remeh. Pasalnya, si kecil bisa mengalami komplikasi yang membahayakan kesehatan secara keseluruhan.
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui macam-macam komplikasi obesitas pada anak.
Dikutip dari Sehat Negeriku pada Rabu (8/3/2023), dokter spesialis anak, dr. Winra Pratita memaparkan beberapa komplikasi yang bisa dialami anak-anak akibat kelebihan berat badan yaitu:
Berat badan berlebih bisa mengakibatkan anak-anak mengalami asma atau sleep apnea pada saat tidur.
Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang berhenti sementara selama beberapa kali. Hal ini bisa ditandai dengan mengorok saat tidur.
Baca juga: Bukan Banyak Makan, Ini 6 Penyebab Obesitas pada Remaja menurut Dokter
Obesitas merupakan pemicu masalah kardiovaskular, seperti kelainan jantung.
Anak-anak dengan obesitas biasanya juga memiliki kadar kolesterol tinggi. Hal ini bisa mengakibatkan kenaikan tekanan darah atau kondisi yang disebut dengan hipertensi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.