KOMPAS.com - Selain mengatur jarak kehamilan, alat kontrasepsi IUD juga dapat digunakan oleh wanita yang memiliki penyakit kronis.
Intra Uterine Device (IUD) atau jamak disebut KB spiral merupakan alat kontrol kehailan yang dipasang pada rahim untuk menghalangi sperma dalam proses pembuahan.
Baca juga: Kenali 8 Manfaat IUD dan Waktu Terbaik Pemasangannya
dr. Eni Gustina, MPH, Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, menyatakan bahwa IUD merupakan kontrasepsi terbaik karena tidak mengandung hormon.
"Secara kesehatan pun, IUD merupakan kontrasepsi terbaik karena tidak mengandung hormon, sehingga tidak berdampak pada tubuh," kata dr. Eni, dikutip dari rilis BKKBN, Minggu (09/07/2023).
"(KB IUD) sangat efektif hingga 99 persen, sangat ekonomis karena bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama hingga 8 tahun, serta mudah untuk mengembalikan kesuburan," imbuhnya.
Nah, untuk memahami lebih lanjut mengenai manfaat atau kelebihan IUD, simak penjelasan berikut.
Kelebihan IUD bisa dirasakan oleh setiap kelompok ibu, baik yang baru melahirkan anak pertama, sedang menyusui, memiliki kondisi medis, hingga yang tidak ingin menambah momongan.
Untuk wanita yang beru melahirkan atau ibu muda, IUD adalah satu-satunya metode kontrasepsi yang dapat merencanakan jarak kelahiran secara tepat dan akurat.
Selain itu, IUD dapat dilepas kapan saja, sehingga para ibu muda dapat segera merencanakan kehamilan berikutnya tanpa perlu menunggu tubuh penyesuaian hormon kembali karena sifatnya yang non-hormonal.
Kemudian, IUD juga cocok digunakan untuk ibu menyusui agar dapat fokus memberikan nutrisi kepada sang buah hati tanpa takut kebobolan.
Baca juga: Kenali Tanda-tanda IUD Bergeser Agar Tidak Kebobolan
KB spiral yang bersifat non-hormonal juga tidak mengganggu produksi ASI. Karena itu, ibu dapat mengupayakan memberi ASI ekslusif selama 6 bulan dan dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun.
Ibu yang memiliki kondisi medis khusus terutama hipertensi, diabetes, dan juga perokok aktif, dapat mengandalkan IUD sebagai pilihan kontrasepsi.
Pasalnya, IUD tidak memengaruhi tekanan darah, kadar gula darah, atau meningkatkan risiko kardiovaskular pada perokok.
Bagi ibu yang tidak ingin menambah anak, alat kontrasepsi ini juga terbilang cukup hemat dan ekonomis.
Cukup satu kali pemasangan, para ibu akan mendapatkan perlindungan selama bertahun-tahun.
Selain itu, IUD tidak mengganggu kenaikan berat badan. Hal ini memungkinkan para ibu fokus pada keluarga serta karir mereka secara maksimal.
KB spiral memang memiliki beragam kelebihan, namun alat kontrasepsi ini juga mempunyai beberapa kekurangan yang perlu Anda ketahui sebelum memasangnya.
Disarikan dari MedicineNet, berikut beberapa kekurangan IUD:
Baca juga: Apakah Menggunakan Menstrual Cup Bersama IUD Berbahaya?
IUD menjadi salah satu pilihan alat kontrasepsi yang dapat mengatur jarak kehamilan atau menunda momongan.
Terlepas dari manfaatnya, KB spiral juga mempunyai kekurangan, termasuk tidak dapat mencegah penularan penyakit menular seksual (PMS).
Karena itu, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan terlebih dahulu sebelum memasang KB IUD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.