KOMPAS.com - Intra Uterine Device (IUD) adalah alat kontrasepsi yang dapat dijadikan pilihan apabila pasangan suami istri ingin menunda momongan dalam jangka panjang.
Di Indonesia terdapat dua jenis IUD yaitu hormonal dan tembaga. IUD hormonal mencegah hingga 5 tahun. sementara tembaga mampu menunda kehamilan hingga 10 tahun.
Baca juga: Kenali Tanda-tanda IUD Bergeser Agar Tidak Kebobolan
Dilansir dari Yankes Kemenkes, alat kontrol kehamilan ini dipasang pada rahim untuk menghalangi sperma dari proses pembuahan.
Artikel ini akan membahas manfaat IUD dan waktu terbaik pemasangan alat kontrol kehamilan tersebut.
Berikut beberapa manfaat IUD atau KB spiral yang perlu diketahui para wanita:
KB spiral atau IUD memiliki macam-macam manfaat dari mencegah kehamilan hingga 99 persen hingga tidak memengaruhi kadar hormon.
Namun, sebelum memasang alat kontrasepsi ini, wanita sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan.
Baca juga: Apakah Menggunakan Menstrual Cup Bersama IUD Berbahaya?
Setelah memahami macam-macam manfaat IUD, para wanita mungkin perlu mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memasang alat kontrasepsi ini.
Dilansir dari Antara pada Minggu (12/2/2023), dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K), menjelaskan bahwa waktu terbaik untuk memasanga IUD yaitu pada saat menstruasi.
Kepala Badan Kependudukan dan Kelurga Berencana Nasional (BKKBN) itu menyatakan, saat wanita sedang haid pemasangan IUD lebih mudah karena mulut rahim sedikit terbuka.
Jelang pemasangan, dokter biasanya juga akan memeriksa organ reproduksi wanita terlebih dahulu untuk memastikan kondisi mulut rahim dan rahim.
Pada rahim yang cenderung longgar dan mulut rahim yang relatif terbuka serta tak bisa menutup dengan rapat, IUD berisiko mudah tergeser dan tidak terpasang dengan baik.
"Pada saat pemasangan kan dicek dulu itu, sehingga rahimnya itu, apakah kendor nggak mulut rahimnya, apakah turun nggak," ujar Hasto.
Jadi, kapan waktu terbaik untuk memasang IUD adalah saat menstruasi. Sebelum pemasangan IUD dokter akan mengecek kondisi organ reproduksi wanita terlebih dahulu.
Baca juga: 5 Penyebab Tidak Menstruasi Setelah Berhenti KB Hormonal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.