Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Menggunakan Menstrual Cup Bersama IUD Berbahaya?

Kompas.com - 03/08/2022, 22:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menstrual cup adalah salah satu produk sanitasi yang bisa digunakan ketika menstruasi.

Menstrual cupyang bisa dipakai berulang kali sehingga dikenal sebagai salah satu produk yang tidak membahayakan lingkungan.

Namun selain itu, ternyata menstrual cup memiliki banyak manfaat dan salah satunya adalah bisa digunakan bersama IUD atau KB spiral.

Ada beberapa ahli yang setuju dengan manfaat ini, tetapi ada juga beberapa yang menolaknya.

Lalu, dari penelitian yang ada, apakah penggunaan menstrual cup bersama IUD berbahaya?

Baca juga: Benarkah KB Spiral Dapat Menyebabkan Gemuk?

Menstrual cup dianggap bisa mengubah posisi IUD

Menstrual cup adalah produk sanitasi yang bisa digunakan dengan memasukkannya langsung ke dalam vagina. (((lagi, deskripsi g jelas. produk sanitasi yg umum seperti sabun, hand sanitizer, tisu basah)))

Menstrual cup yang sudah masuk dengan benar ke dalam vagina kemudian akan membuat segel kedap udara sehingga posisinya tidak akan berubah.

Melansir WebMD, cara kerja menstrual cup yang membuat segel kedap udara inilah yang nantinya mengganggu posisi IUD.

Segel kedap udara ini bisa menarik IUD sehingga posisinya berubah, bahkan bisa tertarik ke luar.

Meskipun begitu, belum ada kasus penggunaan menstrual cup yang mengganggu posisi IUD.

Baca juga: Jenis KB yang Aman untuk Ibu Menyusui

Menggunakan IUD dan menstrual cup aman

Menurut penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas British Columbia yang terbit pada Contraception Journal pada tahun 2012, penggunaan menstrual cup tidak terbukti bisa mengganggu posisi IUD.

Penelitian ini melibatkan 930 wanita yang menggunakan IUD dan juga menggunakan produk sanitasi yang berbeda, seperti menstrual cup, tampon, dan pembalut.

Penelitian ini dilakukan selama 6 minggu untuk melihat apakah ada produk sanitasi yang akan mempengaruhi posisi IUD.

Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa 27 dari 930 wanita tersebut melaporkan adanya perubahan posisi IUD dan bahkan keluar dari vagina.

Meskipun begitu, 27 wanita tersebut menggunakan produk sanitasi yang berbeda, baik itu menstrual cup, tampon, ataupun pembalut.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com