Apakah Petting Bisa Menyebabkan Kehamilan? Berikut Faktanya...

KOMPAS.com - Sebagian orang yang sudah aktif berhubungan seksual kemungkinan ada yang penasaran, apakah petting bisa menyebabkan kehamilan?

Untuk diketahui, petting adalah aktivitas seksual tanpa penetrasi yang bisa dilakukan dengan memberikan rangsangan dengan sentuhan atau menggesekan alat kelamin.

Dilansir dari lamam Netdoctor, petting juga bisa dilakukan dalam bentuk seks oral atau merangsang alat kelamin pasangan dengan jari.

Baca juga: Kondom Bocor saat Berhubungan Seks, Apakah Pasangan Bisa Hamil?

Apakah petting bisa menyebabkan kehamilan?

Sebenarnya, petting bisa menyebabkan kehamilan. Namun, kasus ini jarang terjadi. Petting dapat menyebabkan kehamilan jika pria ejakulasi di dekat lubang vagina.

Hal ini mengakibatkan sperma masuk ke saluran reporduksi dan bertemu dengan sel telur hingga terjadi kehamilan.

Karena itu, Anda harus berhati-hati saat melakukan petting dengan pasangan. Pastikan saat melakukan petting sesi ejakulasi terjadi tidak di dekat area kemaluan.

Sebenarnya, petting adalah cara terbaik untuk melakukan seks tanpa takut terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Namun, kemungkinan untuk hamil tetap bisa terjadi meskipun sangat kecil. 

Baca juga: Begini Cara Pakai Kondom yang Benar untuk Cegah Kehamilan...

Bahaya petting yang perlu diketahui

Terlepas apakah petting bisa menyebabkan kehamilan atau tidak, aktivitas seksual semacam ini juga memiliki dampak negatif, lo.

Selain membelai pasangan, beberapa orang melakukan petting dengan memasukan jarinya di area kemaluan pasangan atau melakukan seks oral.

Kuman yang ada di tangan dan mulut bisa saja masuk ke alat kelamin dan menyebabkan infeksi.

Karena itu, Anda disarankan untuk menggunakan kondom jika memang ingin melakukan seks oral.

Beberapa produsen juga ada yang memproduksi kondom khusus untuk seks oral. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyakit menular seksual.

Jika ingin melakukan petting dengan meloibatkan tangan atau sentuhan, sebaiknya pastikan bahwa tangan Anda sudah bersih.

Jika diperlukan, Anda bisa melakukan tes kesehatan seksual secara teratur untuk memastikan tidak ada infeksi di area kelamin.

Anda disarankan untuk melakukan tes kesehatan seksual setiap satu tahun sekali.

Hindari pula bergant-gantu pasangan untuk mencegah penyakit infeksi menular seksual.

Baca juga: Apa Bahaya Inses? Simak Faktanya...