KOMPAS.com - Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang digunakan banyak orang untuk mencegah kehamilan.
Efektivitas kondom untuk mencegah kehamilan memang mencapai 98 persen.
Namun, tahukah Anda bahwa kehamilan tetap bisa terjadi meskipun menggunakan kondom saat bercinta?
Kondom bekerja dengan menghalangi sperma mencapai sel telur. Sebenarnya, ada tiga jenis kondom yang beredar di pasaran, yakni kondom pria, kondom wanita, dan dental dam.
Kodom pria digunakan dengan cara memasangya pada penis untuk menampung air mani saat pria ejakulasi.
Kondom wanita digunakan dengan cara memasukannya ke vagina untuk mencegah sperma memasuki sel telur.
Sedangkan dental dam adalah kondok khusus yang digunakan saat seks oral untuk mencegah penyakit menular seksual.
Kondom terbuat dari lateks, poliuretan, atau kulit domba. Namun, kondom lateks adalah pilihan terbaik karena tidak mudah robek dan membantu mencegah penyakit menular seksual.
Jika Anda alergi lateks, Anda bisa menggunakan kondom dari poliuretan. Beberapa kondom dilengkapi dengan pelumas untuk mengurangi gesekan saat berhubungan seksual.
Pelumas juga membantu mencegah kondom pecah atau sobek. Beberapa kondom juga dilengkapi dengan spermisida untuk memperlambat gerakan sperma agar tidak mencapai sel telur.
Baca juga: Kapan Wanita Dinyatakan Hamil Usai Berhubungan Seks?
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, efektifitas kondom untuk mencegah kehamilan mencapai 98 persen.
Jadi, masih ada kemungkinan dua persen terjadi kehamilan saat menggunakan kondom.
Nah, kehamilan tersebut bisa terjadi jika kondom rusak atau Anda tidak menggunakannya dengan benar.
Bisa saja cairan pra ejakulasi atau pre cum mencapai sel telur sebelum kondom dipasang dengan tepat. Hal semacam inilah yang bisa menyebabkan terjadinya kehamilan.
Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa kondom pecah ketika berhubungan seks.