Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Penyebab Kanker Kepala dan Leher yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 25/07/2023, 20:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Banyak penyebab orang bisa mengalami kanker kepala dan leher.

Mengutip Cancer Center, kanker kepala dan leher adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan kanker yang berkembang di mulut, tenggorokan, hidung, kelenjar ludah, atau area lain di kepala dan leher.

Kanker ini biasanya muncul di sel skuamosa yang melapisi mulut, tenggorokan (faring), dan kotak suara (laring).

Baca juga: Kenali Apa Itu Kanker Kepala dan Leher serta Jenisnya

Kanker kepala dan leher jarang terbentuk di sinus atau kelenjar ludah.

Karena lokasinya yang terletak di saluran pernapasan, kanker kepala dan leher serta efek samping pengobatannya dapat mengganggu kemampuan penderitanya untuk makan, menelan, dan bernapas.

Artikel ini selanjutnya akan menunjukkan apa saja yang dapat menjadi penyebab kanker kepala dan leher terjadi, sehingga Anda dapat menghindari atau mengontrolnya.

Baca juga: 18 Tanda-tanda Kanker Kepala dan Leher yang Harus Diperhatikan

Macam penyebab kanker kepala dan leher

Disari dari Cancer Center dan Cleveland Clinic, berikut macam-macam penyebab kanker kepala dan leher:

  • Menggunakan tembakau: penggunaan tembakau adalah penyebab paling umum dari kanker kepala dan leher. Sekitar 70-80 persen dari kanker ini terkait dengan penggunaan tembakau. Penggunaan tembakau, meliputi merokok batangan, penggunaan cerutu, tembakau yang dikunyah. Paparan asap rokok juga dapat meningkatkan risiko penyakit ini.
  • Minum alkohol: mengonsumsi terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan risiko Anda terkena jenis kanker ini. Apalagi dikombinasikan dengan penggunaan tembakau.
  • Human papillomavirus (HPV): kanker kepala dan leher yang terkait dengan infeksi HPV, terutama di kalangan orang dewasa sekitar usia 40-50 tahun. Hingga 75 persen kanker orofaring berhubungan dengan infeksi HPV.
  • Epstein–Barr virus (EBV): EBV paling sering dikaitkan dengan risiko kanker. Penelitian menunjukkan bahwa infeksi EBV dapat menyebabkan kanker nasofaring.
  • Memiliki sistem kekebalan yang lemah: sistem kekebalan yang lemah mempersulit tubuh untuk melawan kanker. Infeksi HIV dan operasi besar baru-baru ini (seperti transplantasi organ atau sumsum tulang) keduanya dikaitkan dengan kanker akibat melemahnya sistem kekebalan tubuh.
  • Paparan zat di tempat kerja: beberpaa pekerjaan dapat menyebabkan Anda berisiko terkena kanker kepala dan leher, seperti pekerjaan yang membuat Anda terpapar asbes, pestisida, debu kayu, dan asap cat.
  • Paparan radiasi: terapi radiasi untuk tumor ganas atau jinak telah dikaitkan dengan kanker kelenjar ludah, tetapi risikonya rendah.
  • Makanan tinggi garam: makan terlalu banyak makanan yang diawetkan dengan garam (seperti ikan asin) dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring.
  • Gen: gen tertentu dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker kepala dan leher. Misalnya, orang dengan anemia Fanconi mewarisi gen dari orang tua kandung mereka yang meningkatkan risiko kanker tertentu, termasuk kanker kepala dan leher. Gen Anda mungkin membuat Anda lebih mungkin terkena kanker, jika Anda menggunakan tembakau.
  • Kebersihan gigi yang tidak terjaga: tidak merawat gigi dan gusi dapat meningkatkan risiko penyakit periodontal dan kanker mulut.

Baca juga: Kanker Kepala dan Leher: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati

Kombinasi penggunaan tembakau dan alkohol menyebabkan setidaknya 75 persen kanker kepala dan leher.

Sementara itu, pria 2-3 kali lebih mungkin dibandingkan wanita untuk mengembangkan kanker kepala dan leher.

Kanker ini lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 50 tahun.

Untuk mencegah kanker kepala dan leher, Anda bisa menerapkan gaya hidup lebih sehat dan rutin periksa kesehatan ke dokter.

Deteksi dini adalah kunci keberhasilan pengobatan kanker, termasuk kanker kepala dan leher.

Baca juga: 9 Kemungkinan Penyebab Kanker Nasofaring yang Perlu Diwaspadai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau