Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/07/2023, 20:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa serangan sakit kepala bisa jadi tanda suatu penyakit atau kondisi berbahaya yang membutuhkan bantuan medis segera.

Mengutip Medline Plus, sakit kepala didefinisikan sebagai rasa sakit atau ketidaknyamanan di sekitar kepala, kulit kepala, atau leher.

Jenisnya beragam, tetapi yang umum, seperti sakit kepala karena tegang, migrain, sinus, atau pilek.

Baca juga: 10 Macam Penyakit yang Ditandai dengan Sakit Kepala

Kebanyakan sakit kepala mungkin terjadi sesaat dan bisa hilang dengan pengobatan ala rumahan.

Namun, beberapa sakit kepala muncul sebagai tanda penyakit yang lebih serius.

Artikel ini akan menunjukkan apa saja tanda-tanda sakit kepala Anda bersifat gawat.

Baca juga: Ketahui Penyebab Sakit Kepala Setelah Bercinta dan Cara Mengatasinya

Apa tanda-tanda sakit kepala yang berbahaya?

Disari dari Medline Plus dan Medical News Today, beberapa tanda-tanda sakit kepala berbahaya yang perlu segera berobat ke dokter, meliputi berikut:

  • Sakit kepala parah yang tak tertahankan dalam hitungan detik hingga menit
  • Sakit kepala yang semakin intens saat bergerak mengubah posisi
  • Sakit kepala yang memburuk selama 24 jam
  • Sakit kepala yang membuat kesulitan tidur atau membangunkan Anda saat tidur
  • Sakit kepala yang muncul ketika batuk, bersin, atau mengejan
  • Sakit kepala yang tidak sembuh-sebuh, meski telah diobati
  • Sakit kepala yang berkembang setelah usia 50 tahun
  • Sakit kepala yang diikuti demam, menggigil, keringat malam, dan penurunan berat badan yang tidak terduga
  • Sakit kepala yang memiliki frekuensi yang meningkat secara signifikan
  • Sakit kepala konstan yang selalu terjadi di lokasi yang sama
  • Sakit kepala disertai gejala neurologis, seperti perubahan penglihatan, mati rasa atau lumpuh di satu sisi tubuh, dan kesulitan berbicara normal
  • Sakit kepala dengan mata merah dan mata nyeri
  • Sakit kepala disusul kejang
  • Sakit kepala dengan penderitanya memiliki riwayat imunosupresi karena kondisi medis, seperti HIV atau kanker

Jika Anda mengalami tanda-tanda sakit kepala di atas, Anda perlu segera mencari bantuan medis.

Baca juga: 5 Penyebab Sakit Kepala Setelah Makan Daging

Apa kemungkinan penyebab sakit kepala berbahaya?

Mengutip Medical News Today, sakit kepala yang bersifat berbahaya itu mungkin disebabkan penyakit serius, seperti:

  • Heatstroke: kondisi tubuh tidak mampu lagi mengatur suhu di dalam. Biasanya karena tubuh kehilangan garam dan air yang berlebihan.
  • Tumor otak: terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh dan berkembang di otak. Jika tumornya ganas, dapat menyebabkan kanker di otak.
  • Keracunan karbon monoksida: karbon monoksida dapat masuk dalam aliran darah menggantikan oksigen yang dapat menyebabkan sesak napas dan kematian.
  • Diseksi arteri karotis: ini terjadi karena ada robekan pada lapisan salah satu arteri karotis yang menyuplai darah ke otak.
  • Gegar otak: cedera otak yang terjadi akibat benturan keras di kepala.
  • Krisis hipertensi: terjadi saat tekanan darah sistolik lebih dari 180 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih dari 120 mmHg.
  • Meningitis: infeksi pada lapisan luar otak.
  • Stroke: terjadi karena adanya gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah di otak.
  • Preeklampsia: tekanan darah tinggi saat kehamilan. Preeklampsia dapat berkembang menjadi eklampsia.

Untuk mengetahui penyebabnya, Anda perlu periksa ke dokter setelah mengalami tanda-tanda sakit kepala berbahaya.

Dengan mengetahui penyebabnya, Anda bisa mendapatkan pengobatan yang tepat.

Baca juga: Obat Sakit Kepala dan Efek Sampingnya yang Perlu Diperhatikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau