KOMPAS.com - Pendarahan intraserebral (intracerebral hemorrhage) adalah pendarahan tiba-tiba di dalam jaringan otak yang ditandai dengan sakit kepala hebat.
Mengutip Healthline, pendarahan intraserebral (intracerebral hemorrhage/ICH) ini adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan pertolongan segera.
Kondisi pendarahan intraserebral lebih serius dari pada stroke iskemik, yang terjadi ketika pembuluh darah ke otak tersumbat oleh gumpalan.
Mengutip Cleveland Clinic, intracerebral hemorrhage adalah pendarahan ini terjadi di lobus, pons (batang otak), dan otak kecil.
Pendarahan bisa terjadi di mana saja di dalam jaringan otak itu sendiri, termasuk batang otak.
Baca juga: 8 Akibat Pendarahan Otak yang Perlu Diwaspadai
Mengutip Cleveland Clinic, karena otak tidak dapat menyimpan oksigen, otak bergantung pada serangkaian pembuluh darah untuk memasok oksigen dan nutrisi.
Ketika terjadi pendarahan otak, oksigen mungkin tidak lagi dapat mencapai jaringan otak yang disuplai oleh pembuluh yang bocor atau pecah ini.
Ketika suatu pendarahan mengganggu aliran darah di sekitar atau di dalam otak, akibatnya terjadi kekurangan oksigen selama lebih dari 3-4 menit dan sel-sel otak mati.
Sel-sel saraf yang terpengaruh dan fungsi terkait yang mereka kendalikan juga bisa rusak.
Baca juga: Pendarahan Otak Bisa Menyebabkan Kematian, Cegah dengan Cara Berikut
Mengutip Healthline, gejala pendarahan otak meliputi:
Baca juga: 4 Cara Mengatasi Pendarahan Otak
Mengutip Healthline, penyabab pendarahan intraserebral paling umum adalah individu mengalami tekanan darh tinggi.
Pada individu usia muda, penyebab umumnya adalah terjadi pembentukan pembuluh darah yang tidak normal di otak.
Penyebab lainnya dari pendarahan intraserebral, adalah:
Siapa pun dapat memiliki pendarahan otak, tetapi risiko meningkat seiring bertambahnya usia.
Menurut Mayfield Clinic, pria memiliki risiko yang sedikit lebih tinggi terserang pendarahan otak dari pada wanita.