Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Sakit Kepala dan Efek Sampingnya yang Perlu Diperhatikan

Kompas.com - 11/11/2022, 19:05 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Sakit kepala merupakan salah satu masalah kesehatan umum, banyak obat yang menjadi pilihan.

Ada obat sakit kepala yang dijual bebas, ada juga yang merupakan resep dokter. Keduanya sama-sama memiliki kemungkinan efek samping yang perlu Anda perhatikan.

Mengutip Cleveland Clinic, secara umum, ada 3 jenis obat sakit kepala menurut fungsinya, yaitu:

  • Meredakan rasa sakit dan gejala lainnya
  • Terapi abortif untuk menghentikan proses di balik nyeri kepala
  • Terapi pencegahan untuk mengurangi seberapa sering dan seberapa parah sakit kepala Anda

Baca juga: 4 Obat untuk Mengatasi Disfungsi Ereksi dan Efek Sampingnya

Mengutip WebMD, obat sakit kepala yang biasanya kita gunakan pertama kali adalah yang mengandung pereda sakit.

Jika obat ini terus Anda kosumsi hingga lebih dari 2 kali seminggu, itu hanya akan memicu efek samping.

Anda harus menemui dokter untuk meresepkan obat pencegahan sakit kepala.

Sebab, terlalu sering menggunakan obat simtomatik sebenarnya dapat menyebabkan sakit kepala lebih sering atau lebih buruk.

Obat simtomatik adalah pengobatan yang bertujuan untuk mengurangi keluhan gejala tanpa mengatasi penyakit utama.

Baca juga: Kenali Fungsi Obat Paracetamol untuk Anak dan Efek Sampingnya

Macam obat dan efek sampingnya

Meredakan sakit kepala dan gejalanya

Mengutip WebMD, berikut beberapa obat untuk meredakan sakit kepala yang dijual bebas dan kemungkinan efek sampingnya:

1. Parasetamol

  • Contoh: Panadol dan Tylenol
  • Kemungkinan efek samping: perubahan jumlah darah dan kerusakan hati. Ini beberapa efek samping meski sudah dikonsumsi sesuai petunjuk.

2. Aspirin

  • Contoh: Bayer, Bufferin, dan Ecotrin.
  • Kemungkinan efek samping: mulas, pendarahan gastrointestinal (GI), penyempitan saluran udara (bronkospasme), anafilaksis, dan tukak lambung. Jangan berikan aspirin kepada anak di bawah 14 tahun karena dapat menyebabkan penyakit langka, tapi serius yang disebut sindrom Reye.

Baca juga: 10 Obat Tekanan Darah Tinggi dan Efek Sampingnya


3. Naproxen sodium (NSAID)

  • Contoh: Aleve
  • Kemungkinan efek samping: gangguan gastrointestinal, perdarahan gastrointestinal, mual, muntah, ruam dan perubahan fungsi hati.

4. Ibuprofen (antiinflamasi nonsteroid/NSAID)

  • Contoh: Advil, Motrin IB, dan Nuprin
  • Kemungkinan efek samping: gangguan gastrointestinal, perdarahan gastrointestinal, mual, muntah, ruam, dan perubahan fungsi hati.

Baca juga: Obat GERD dan Efek Sampingnya yang Perlu Diperhatikan

Mengutip Cleveland Clinic, berikut beberapa obat untuk meredakan sakit kepala yang biasanya diresepkan dokter dan efek sampingnya:

5. Antiemetik prometazin HCI

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau