KOMPAS.com - Beberapa kondisi dapat menyebabkan wanita menjalani histerektomi yang menyebabkan hilangnya rahim.
Mengutip Cleveland Clinic, rahim adalah tempat sel telur ditanam setelah dibuahi sperma.
Nantinya, sel telur itu akan menjadi janin yang berkembang selama kehamilan sampai waktunya dilahirkan.
Baca juga: Seorang Wanita Tanpa Rahim di AS Bisa Melahirkan, Bagaimana Caranya?
Sehingga, rahim memiliki peranan penting bagi wanita, meliputi kesuburan, menstruasi, dan kehamilan.
Namun, ada pengobatan yang mengharuskan wanita melakukan pengangkatan rahim, yang disebut sebagai histerektomi.
Histerektomi adalah operasi pengangkatan rahim dan kemungkinan besar serviks juga.
Histerektomi terkadang juga melibatkan pengangkatan organ dan jaringan di sekitarnya, seperti saluran tuba dan ovarium.
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan wanita menjalani histerektomi. Hal itu akan diulas dalam artikel ini secara ringkas.
Baca juga: Kenali Apa Itu Infertilitas Faktor Uterus dan Penyebabnya
Mengutip Healthline, wanita menjalani histerektomi karena beberapa kondisi kesehatan yang mendasari, seperti:
Baca juga: 4 Penyebab Rahim Membesar yang Sering Ditandai dengan Pendarahan Hebat
Berikut ulasannya:
Fibroid rahim adalah pertumbuhan massa non-kanker yang terbentuk di dalam rahim. Ini adalah salah satu alasan paling umum histerektomi.
Gejala fibroid rahim biasanya menyebabkan pendarahan hebat, nyeri, atau perut kembung.
Pengangkatan rahim sering kali menjadi pilihan pengobatan terakhir untuk fibroid rahim, jika tindakan lain tidak efektif atau gejala kambuh.
Kanker adalah penyebab sekitar 10 persen dari semua histerektomi.
Seorang wanita mungkin menjalani histerektomi, jika menderita kanker rahim, indung telur, serviks, dan endometrium.
Histerektomi adalah pilihan pengobatan lain, selain kemoterapi dan terapi radiasi. Itu tergantung dari jenis kanker, tingkat keparahan, dan kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan.
Baca juga: Apa yang Dirasakan Penderita Kanker Rahim?
Endometriosis adalah suatu kondisi di mana jaringan yang biasanya melapisi rahim (endometrium) tumbuh keluar.
Penyakit ini dapat menyebabkan rasa sakit yang laur biasa dan menstruasi tidak teratur.
Dokter biasanya merekomendasikan terapi hormon atau prosedur medis umum untuk mengangkat jaringan endometrium sebelum pengangkatan rahim.
Adenomiosis terjadi ketika lapisan rahim tumbuh ke dalam otot rahim. Ini menyebabkan dinding rahim menebal, sehingga menyebabkan rasa sakit dan pendarahan hebat.
Terapi hormon dan obat pereda nyeri biasanya menjadi pengobatan pertama. Jika tidak berhasil, histerektomi menjadi pilihan.
Baca juga: Apakah Miom Menyebabkan Kanker Rahim?
Penyakit radang panggul adalah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan nyeri panggul yang parah.
Jika diketahui lebih awal, penyakit ini dapat diobati dengan antibiotik. Jika sudah parah, dokter akan merekomendasikan histerektomi.
Hiperplasia artinya lapisan rahim Anda terlalu tebal. Itu mungkin karena terlalu banyak estrogen.
Dalam beberapa kasus, hiperplasia dapat menyebabkan kanker rahim.
Biasanya, hiperplasia diobati dengan terapi hormon. Namun jika sudah menjadi kanker, dokter mungkin merekomendasikan pengangkatan rahim.
Baca juga: Tanda-tanda Kanker Rahim Stadium I, II, III, dan IV
Pendarahan abnormal didefinisikan sebagai kondisi wanita yang mengalami menstruasi tidak teratur atau berat.
Pendarahan abnormal disertai dengan kram dan nyeri perut. Ini bisa disebabkan oleh fibroid, infeksi, perubahan hormon, dan kanker.
Hidup tanpa rahim mungkin menjadi pilihan yang baik, jika Anda sering mengalami pendarahan hebat dan terapi hormon tidak efektif mengobati.
Prolaps uteri terjadi ketika rahim Anda bergeser ke dalam vagina.
Ini sering terjadi pada wanita yang pernah melahirkan, obesitas, dan telah mengalami menopause.
Pilihan pengobatan sering kali bergantung pada seberapa parah prolapsnya. Dokter dapat memperbaiki jaringan panggul yang melemah dengan operasi invasif minimal.
Jika langkah itu tidak berhasil, histerektomi mungkin menjadi pilihan pengobatan.
Baca juga: Cara Mengobati Kanker Rahim Stadium I, II, III, dan IV
Komplikasi persalinan, seperti pendarahan hebat, mungkin pengangkatan rahim menjadi pilihan dokter untuk menyelamatkan nyawa.
Histerektomi bisa dilakukan dalam waktu 24 jam setelah persalinan pervaginam.
Plasenta akreta terjadi selama kehamilan ketika plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim.
Kondisi ini bisa sangat serius, tetapi sering kali tidak menimbulkan gejala.
Pada hampir semua kasus plasenta akreta, dokter akan melakukan operasi caesar yang dilanjutkan dengan histerektomi untuk mencegah pendarahan hebat yang terjadi saat plasenta lepas.
Beberapa kondisi di atas adalah penyebab wanita tanpa rahim yang didapat sebagai pilihan pengobatan.
Sementara itu, ada kondisi yang menyebabkan seorang wanita tidak memiliki rahim sejak lahir, yaitu Sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser (MRKH).
Baca juga: Mengidap Kanker Rahim, Apakah Bisa Hamil?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.