KOMPAS.com - Rahim membesar yang ditandai dengan pendarahan hebat dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi yang berbeda.
Pembesaran rahim umunya tidak berbahaya. Namun, dalam beberapa kasus, penyebab rahim membesar bisa merupakan kondisi serius, seperti kanker endometrium.
Baca juga: Mengidap Kanker Rahim, Apakah Bisa Hamil?
Artikel ini akan membahas beberapa pemicu pembesaran rahim yang perlu diketahui para wanita.
Sebelum membahas macam-macam penyebab rahim membesar, para wanita mungkin perlu mengetahui beberapa gejalanya untuk mengenali kondisi tersebut.
Kebanyakan wanita tidak merasakan gejala rahim membesar dan baru mengetahui kondisinya usai menjalani pemeriksaan panggul.
Gejala yang paling kerap muncul akibat pembesaran rahim yaitu pendarahan hebat saat menstruasi.
Volume darah yang deras membuat seseorang perlu mengganti pembalutnya tiap satu atau dua jam sekali.
Pendarahan hebat akibat rahim yang membesar juga disertai dengan gumpalan-gumpalan darah berukuran besar.
Baca juga: Makanan untuk Mencegah Kanker Rahim yang Baik Dijadikan Kebiasaan
Selain pendarahan hebat, rahim yang membesar juga ditandai dengan gejala berikut ini:
Gejala rahim membesar yang paling umum yaitu pendarahan hebat selama menstruasi disertai gumpalan-gumpalan darah.
Pembengkakan rahim juga memicu masalah terkait organ di sekitarnya, seperti rektum, usus, hingga kandung kemih.
Dilansir dari Verywell Health pada Senin (13/2/2023), rahim wanita normalnya berukuran sebesar apel. Namun, layaknya balon, rahim dapat mengembang sesuai kebutuhan.
Seperti saat hamil, ukuran rahim dapat membesar hingga sebesar buah semangka demi menyediakan tempat bagi pertumbuhan janin.
Baca juga: 3 Jenis Makanan yang Dapat Mencegah Fibroid Rahim Menurut Dokter
Selain karena kehamilan, penyebab rahim membesar lainnya ialah:
Miom atau fibroid rahim adalah pertumbuhan tumor non-kanker yang bisa menyebabkan rahim menjadi bengkak.