Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Menyendawakan Bayi yang Tertidur?

Kompas.com - 06/08/2023, 17:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Bayi perlu disendawakan setelah diberi ASI atau susu formula. Namun, bagaimana cara menyendawakan bayi yang tertidur?

Seperti kita ketahui, manfaat dari menyendawakan bayi antara lain yaitu mengurangi risiko kembung dan gumoh, hingga mencegah kolik.

Baca juga: 11 Penyebab Berat Badan Lahir Rendah pada Bayi, Pantang Disepelekan

Karena itu, ibu atau ayah tetap perlu berupaya menyendawakan bayi meski ia sudah tertidur setelah diberi susu.

Untuk mengetahui cara menyendawakan bayi yang tertidur, simak pemaparan berikut.

Bagaimana cara menyendawakan bayi yang sudah tidur?

Saat diberi ASI, bayi mungkin sudah sangat mengantuk sehingga langsung tertidur begitu merasa kenyang.

Padahal orangtua perlu membuat bayi bersendawa demi mengeluarkan angin di dalam saluran pencernaannya yang bisa menyebabkan kembung, gumoh, hingga kolik.

Dilansir dari What to Expect, berikut tips menyendawakan bayi yang sudah tidur:

  • Letakkan bayi di bahu

Ini merupakan posisi paling sederhana untuk menyendawakan bayi yang sudah tertidur tanpa perlu membangunkannya.

Ibu atau ayah bisa membaringkan bayi di bahu, kemudian menepuk atau menggosok punggung si kecil secara perlahan sampai ia bisa bersendawa.

Baca juga: Mengapa Bayi 6 Bulan ke Bawah Tidak Boleh Minum Air Putih? Begini Penjelasan Dokter

  • Taruh bayi di pangkuan Anda

Setelah bayi selesai menyusu, beri jeda sesaat, kemudian baringkan si kecil dalam posisi tengkurap di pangkuan Anda.

Setelah itu, tepuk perlahan punggung bayi sampai mereka bisa sendawa.

Perlu diperhatikan, posisi ini bisa menyebabkan bayi mengeluarkan cairan susu dari mulutnya atau gumoh dalam jumlah sedikit.

Jadi, sebaiknya dilakukan beberapa menit setelah bayi selesai minum ASI.

  • Posisi duduk

Dudukkan si kecil di atas pangkuan ayah atau ibu. Kemudian, topang badannya dengan memegang dagu dan menyangga dadanya dengan pangkal telapak tangan.

Usahakan untuk memegang dagu bayi, bukan memegang lehernya. Dengan tangan yang lain, orangtua dapat menepuk atau mengusap punggung secara perlahan.

Baca juga: Ketahui 2 Bahaya Air Putih untuk Bayi 6 Bulan ke Bawah

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau