KOMPAS.com - Sirosis bukan sekadar penyakit hati biasa. Sirosis merupakan penyakit hati atau liver stadium akhir.
Sirosis merupakan hasil dari hepatitis kronis jangka panjang. Jadi, penyakit ini berawal dari munculnya peradangan di hati sehingga memicu munculnya jaringan parut.
Ketika hati dipenuhi jaringan parut, maka organ ini tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Munculnya jaringan parut di hati bisa menghalangi aliran darah dan oksigen.
Pada akhirnya, kemampuan hati untuk memproses darah, memetabolisme nutrisi, dan menyaring racun di tubuh akan terganggu.
Sirosis juga bisa menekan pembuluh darah yang mengalir melalui hati, termasuk sistem vena portal, yang membawa nutrisi ke seluruh tubuh.
Terganggunya sistem vena portal tak hanya mengganggu aliran nutrisi tetapi juga bisa menyebabkan hipertensi.
Ketika mengalami sirosis, kita akan merasakan gejala, seperti kelelahan, hilangnya nafsu makan, berat badan turun drastis, kulit dan mata menguning, kulit gatal, mual, telapak tangan memerah, nyeri perut atas, badan terasa tidak enak.
Baca juga: Hati-Hati, Hipertensi Juga Bisa Sebabkan Impotensi
Tanpa perawatan medis, sirosis hati dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa, seperti:
Beberapa hal yang paling sering menyebabkan sirosis, di antaranya:
Sirosis juga dapat disebabkan oleh masalah yang mempengaruhi saluran empedu Anda (seperti kolangitis bilier primer) atau sistem kekebalan tubuh (seperti hepatitis autoimun), beberapa kondisi bawaan, dan penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang.
Baca juga: 10 Penyebab Kanker Kepala dan Leher yang Harus Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.