Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Eris, Varian Omicron yang Tingkatkan Kasus Covid-19 di Inggris

Kompas.com - 07/08/2023, 16:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Varian Omicron yang baru belum lama ini muncul di Inggris dengan nama Eris.

Mengutip The Independent pada Senin (7/8/2023), Eris muncul saat banyak pasien rawat inap yang mengeluhkan gejala Covid-19 selama musim panas ini di Inggris.

Baca juga: Kasus Covid-19 di AS Melonjak Lagi, Apa Penyebabnya?

Ada lonjakan kasus Covid-19 hampir 200.000 bulan lalu, dari 606.656 kasus yang diprediksi pada 4 Juli menjadi 785.980 pada 27 Juli, menurut The Zoe Health Study, yang memperkirakan angka infeksi Covid di Inggris.

Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut tentang Eris untuk kita dapat waspada dan mengantisipasi terhadap kasus Covid-19 yang terjadi di luar negeri.

Baca juga: 19 Gejala Long Covid yang Perlu Diperhatikan Masyarakat

Apa itu Eris?

Eris atau EG.5.1 adalah turunan virus corona SARS-CoV-2 varian Omicron terbaru, yang diklasifikasikan di Inggris pada 31 Juli 2023.

Eris disebut sebagai salah satu penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Inggris belakangan ini.

Menurut The UK Health Security Agency (UKHSA), sub-varian terbaru Omicron tersebut adalah penyebab Covid-19 yang paling umum kedua sekarang, setelah Arcturus.

Baca juga: Protokol Kesehatan Baru untuk Transisi Endemi Covid-19

Apa kata pakar?

Kepala perawatan primer dan kesehatan masyarakat di Imperial College London, Profesor Azeem Majeed tidak terlalu mengkhawatirkan varian Eris.

"Saya tidak merasa bahwa orang harus terlalu khawatir dengan peningkatan kasus Covid-19 baru-baru ini. Jumlah kasus memang akan berfluktuasi dan akan ada periode ketika jumlah kasus di Inggris meningkat,” ujarnya.

Anggota Independent Sage, Prof Christina Pagel mengatakan bahwa lonjakan kasus Covid-19 di Inggris didorong juga oleh musim panas ekstrem yang melemahkan sistem kekebalan tubuh masyarakat.

Baca juga: WHO Rekomendasikan Vaksin Covid-19 Baru Fokus Targetkan Varian XBB

Pakar Covid-19 tersebut menambahkan bahwa kebanyakan orang sekarang lebih dari 18 bulan dari vaksin terakhir mereka dan mayoritas orang juga sudah melwati beberapa bulan dari infeksi terakhir mereka juga.

Dengan demikian, memungkinkan munculnya kasus Covid-19 meningkat dan diperkirakan akan ada lonjakan lagi di Inggris pada September.

Dikutip dari Metro pada Sabtu (5/8/2023), Eris mencapai Inggris pada awal Mei dan Eris saat ini dilaporkan sudah masuk ke beberapa negara.

Di seluruh dunia, Eris menyumbang sekitar 20 persen dari rangkaian Covid-10 di Asia, 10 persen di Eropa, dan 7 persen di Amerika Utara.

Baca juga: WHO Cabut Status Kedaruratan Covid-19, Apa Pandemi Masih Berlanjut?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan EG.5.1 sebagai varian yang sedang dipantau (variant under monitoring/VUM), tetapi belum sebagai varian yang menjadi perhatian (variant of concern/VOC).

Kepala imunisasi di UKHSA, Dr Mary Ramsay mengatakan bahwa Eris tidak lebih berbahaya dari pada kasus Omicron sebelumnya.

Meski, kasus Covid-19 dalam laporan mingguan terus meningkat di Inggris.

"Kami juga melihat peningkatan kecil dalam tingkat rawat inap di sebagian besar kelompok usia, terutama di kalangan orang tua. Secara keseluruhan, tingkat rawat inap masih sangat rendah dan saat ini kami tidak melihat peningkatan di ICU," ungkapnya.

"Kami akan memantau tingkat ini dengan cermat," imbuhnya mengenai dampak varian Eris.

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Alami Kenaikan, Akibat Varian Omicron XBB?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau