Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/08/2023, 14:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa skoliosis bukanlah suatu kondisi yang didasari karena masalah tunggal. Justru pada sebagian besar kasus skoliosis, penyebab utamanya tidak diketahui.

Misalnya dalam kasus idiopatik, biasanya diagnosis awal sudah menunjukkan adanya kurva skoliosis yang jelas. Sering kali itu disertai rasa nyeri atau kelemahan otot.

Baca juga: Posisi Tidur untuk Penderita Skoliosis yang Perlu Diperhatikan

Cara menangani pasien ini biasanya dengan pasien diberikan penyangga untuk mengoreksi postur tubuh.

Ketidakseimbangan otot dapat dihilangkan dengan pendekatan terapi fisik yang tepat, seperti terapi Schroth atau latihan khusus Skoliosis.

Nyeri yang terkait dengan skoliosis dapat diatasi dengan terapi pelengkap, seperti pijat dalam jangka pendek.

Sedangkan, bukti menunjukkan bahwa pendekatan seperti penyangga juga mengurangi nyeri dalam jangka panjang.

Baca juga: 4 Olahraga untuk Penderita Skoliosis agar Tidak Sakit Punggung

Dengan berbagai cara, gejala skoliosis dapat diobati. Namun, pengobatan berkelanjutan diperlukan untuk mencegah gejalanya kembali, karena kondisi yang mendasarinya tidak dapat diatasi sepenuhnya.

Meskipun demikian, setelah pasien mencapai kematangan tulang, perkembangan skoliosis biasanya terhenti, dan perkembangan lebih lanjut dapat dicegah dengan olahraga yang tepat.

Jadi secara keseluruhan, meskipun skoliosis tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, tetapi sangat mungkin bagi pasien untuk menjalani sisa hidup dengan "normal".

Baca juga: Apakah Penderita Skoliosis Boleh Dipijat? Begini Kata Dokter 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com