Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/08/2023, 19:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Tulang belakang dapat melengkung, yang disebut sebagai skoliosis.

Mengutip Medical News Today, tulang belakang dapat melengkung di mana pun, tetapi biasanya terjadi di bagian atas dan bawah.

Sebagian besar kasus skoliosis ringan karena kurva pada tulang belakang tidak berkembang signifikan.

Baca juga: Ciri-ciri Skoliosis pada Anak-anak dan Dewasa

Skoliosis yang parah dapat menyebabkan kelumpuhan.

Skoliosis biasanya ditemukan pada masa pertumbuhan anak, sejak bayi atau sebelum pubertas (skoliosis pediatrik).

Namun, bisa juga kondisi ini baru ditemukan pada usia dewasa.

Simak terus artikel ini untuk mengetahui tentang defisini skoliosis, penyebab, dan gejalanya.

Baca juga: Siapa yang Lebih Rentan Kelainan Skoliosis, Perempuan atau Laki-laki?

Apa itu skoliosis?

Mengutip Cleveland Clinic, skoliosis adalah lengkungan (kurva) pada tulang belakang yang tidak normal.

Lengkungan tulang belakang ini bisa sekitar 10 derajat (yang umum) dan 100 derajat atau lebih (yang parah).

Kelengkungan tulang belakang menentukan apakah Anda memerlukan pengobatan atau tidak.

Sebagian besar kasus skoliosis ringan dan tidak memerlukan pengobatan.

Mengutip Medical News Today, skoliosis dapat muncul pada usia berapa saja, tetapi sering kali antara usia 10-12 tahun atau selama masa remaja, di mana masa pertumbuhan pesat.

Sementara, gangguan tulang belakang ini jarang terjadi pada bayi. Skoliosis yang menyerang bayi sebelum usia 3 tahun disebut skoliosis infantil.

Baca juga: 3 Komplikasi akibat Skoliosis yang Tak Bisa Disepelekan

Apa penyebab skoliosis?

Dalam kebanyakan kasus, penyebab skoliosis tidak diketahui. Ada beberapa kemungkinan kondisi yang menyebabkan ini.

Mengutip Mayo Clinic, beberapa kemungkinan penyebab skoliosis dapat meliputi berikut:

  • Kondisi neuromuskuler tertentu, seperti cerebral palsy atau distrofi otot.
  • Cacat bawaan yang mempengaruhi perkembangan tulang belakang
  • Adanya operasi sebelumnya di dinding dada saat masih bayi
  • Cedera atau infeksi tulang belakang
  • Penyimpangan sumsum tulang belakang.

Baca juga: Jenis Olahraga Terbaik untuk Atasi Skoliosis

Apa saja gejala skoliosis?

Beberapa gejala skoliosis yang mungkin terjadi meliputi:

  • Bahu tidak rata
  • Satu tulang belikat yang tampak lebih menonjol dari yang lain
  • Pinggang tidak rata
  • Satu pinggul lebih tinggi dari yang lain
  • Satu sisi tulang rusuk menjorok ke depan
  • Penonjolan di satu sisi punggung saat membungkuk ke depan.

Kurva ringan dapat berkembang tanpa penderita sadari karena muncul secara bertahap dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.

Jika satu atau lebih dari tanda-tanda skoliosis seperti di atas Anda alami, Anda perlu periksa ke dokter.

Baca juga: 3 Cara Atasi Nyeri Akibat Skoliosis

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau