KOMPAS.com - Tulang belakang dapat melengkung, yang disebut sebagai skoliosis.
Mengutip Medical News Today, tulang belakang dapat melengkung di mana pun, tetapi biasanya terjadi di bagian atas dan bawah.
Sebagian besar kasus skoliosis ringan karena kurva pada tulang belakang tidak berkembang signifikan.
Baca juga: Ciri-ciri Skoliosis pada Anak-anak dan Dewasa
Skoliosis yang parah dapat menyebabkan kelumpuhan.
Skoliosis biasanya ditemukan pada masa pertumbuhan anak, sejak bayi atau sebelum pubertas (skoliosis pediatrik).
Namun, bisa juga kondisi ini baru ditemukan pada usia dewasa.
Simak terus artikel ini untuk mengetahui tentang defisini skoliosis, penyebab, dan gejalanya.
Baca juga: Siapa yang Lebih Rentan Kelainan Skoliosis, Perempuan atau Laki-laki?
Mengutip Cleveland Clinic, skoliosis adalah lengkungan (kurva) pada tulang belakang yang tidak normal.
Lengkungan tulang belakang ini bisa sekitar 10 derajat (yang umum) dan 100 derajat atau lebih (yang parah).
Kelengkungan tulang belakang menentukan apakah Anda memerlukan pengobatan atau tidak.
Sebagian besar kasus skoliosis ringan dan tidak memerlukan pengobatan.
Mengutip Medical News Today, skoliosis dapat muncul pada usia berapa saja, tetapi sering kali antara usia 10-12 tahun atau selama masa remaja, di mana masa pertumbuhan pesat.
Sementara, gangguan tulang belakang ini jarang terjadi pada bayi. Skoliosis yang menyerang bayi sebelum usia 3 tahun disebut skoliosis infantil.
Baca juga: 3 Komplikasi akibat Skoliosis yang Tak Bisa Disepelekan
Dalam kebanyakan kasus, penyebab skoliosis tidak diketahui. Ada beberapa kemungkinan kondisi yang menyebabkan ini.
Mengutip Mayo Clinic, beberapa kemungkinan penyebab skoliosis dapat meliputi berikut:
Baca juga: Jenis Olahraga Terbaik untuk Atasi Skoliosis
Beberapa gejala skoliosis yang mungkin terjadi meliputi:
Kurva ringan dapat berkembang tanpa penderita sadari karena muncul secara bertahap dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.
Jika satu atau lebih dari tanda-tanda skoliosis seperti di atas Anda alami, Anda perlu periksa ke dokter.
Baca juga: 3 Cara Atasi Nyeri Akibat Skoliosis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.